Level Karbon Dioksida Global Cetak Rekor Tertinggi  

Reporter

Sabtu, 9 Mei 2015 01:21 WIB

Kota Linfen, propinsi Shanxi, Cina, menempati urutan pertama kota dengan polusi terburuk di dunia. Linfen dipenuhi polusi dari tambang batu bara, asap pabrik dan asap mobil mobil. Perbukitan di Shanxi merupakan pertambanngan batu bara. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Washington - Konsentrasi karbon dioksida, salah satu gas penyebab efek rumah kaca, semakin tinggi. Badan Nasional Atmosfer dan Kelautan Amerika Serikat (NOAA) menyebutkan level karbon dioksida pada Maret lalu mencapai rekor tertinggi sebesar 400 part per million (ppm).

Level karbon dioksida setinggi itu ternyata belum pernah tampak dalam dua juta tahun terakhir. "Kondisi ini sangat mengganggu dan mengancam. Seberapa besar usaha yang diperlukan untuk menurunkannya nanti," kata Pieter Tans, Kepala Riset Bidang Gas Rumah Kaca NOAA, seperti ditulis Associated Press, Rabu, 6 Mei 2015.

Tans mengatakan tingginya kadar karbon dioksida sangat mengganggu karena terjadi dalam tempo cepat. Jika dibandingkan dengan perubahan alami bumi yang lambat, lonjakan karbon dioksida itu seperti sebuah ledakan besar. Menurut Tans, peningkatan karbon dioksida 100 kali lipat lebih cepat dibanding lonjakan alami. Kadar karbon dioksida sudah menembus "level aman" 350 ppm pada 30 tahun lalu.

Meroketnya kadar karbon dioksida dipicu oleh pembakaran batu bara, minyak, dan gas. Kadar karbon dioksida global saat ini 18 persen lebih tinggi ketimbang 1980 ketika NOAA pertama kali melakukan pengukuran. Dalam 35 tahun, level karbon dioksida meningkat 61 ppm. Sebelum ada manusia, menurut Tans, peningkatan kadar kadar karbon dioksida secara alami sebesar 80 ppm membutuhkan setidaknya 6.000 tahun.

Ed Hawkins, ahli iklim dari University of Reading, Inggris, mengatakan kondisi ini adalah gejala penting perubahan iklim dalam sejarah manusia yang tak pernah terjadi sebelumnya. "Terakhir kali bumi punya level karbon dioksida setinggi ini di atmosfer berlangsung lebih dari sejuta tahun lalu, saat manusia modern bahkan belum berevolusi," katanya seperti ditulis The Guardian.

Level karbon dioksida memang berfluktuasi seiring dengan perubahan musim. Puncak tertinggi biasanya terjadi pada Mei dan mulai menurun saat tanaman menyerap gas itu. Namun dalam ukuran tahunan, trennya selalu meningkat. Jumlah karbon dioksida di belahan bumi bagian utara lebih tinggi karena banyaknya pembangkit listrik dan kendaraan yang beroperasi.

Level karbon dioksida pernah mencapai 400 ppm pada 2012 di kawasan Arktik selama beberapa minggu. Tahun lalu, pengukuran bulanan di wilayah Hawaii juga menunjukkan nilai yang melewati 400 ppm. Kali ini level sebesar itu justru terjadi secara global.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya