Gawat, Tanpa Kiamat September pun Manusia Segera Punah!

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 21 Juni 2015 06:32 WIB

Ilustrasi bumi memasuki fase kepunahan baru. bbc.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan tiga perguruan tinggi di Amerika Serikat menyebutkan bumi kini tengah memasuki fase kepunahan baru. Dan hewan bertulang belakang (vertebrates), bahkan termasuk manusia, bisa saja menjadi korban yang pertama memasuki kepunahan itu.

Dalam laporan, yang studinya dipimpin oleh Univesitas Stanford, Princeton, dan Berkeley itu, disebutkan bahwa hewan bertulang belakang menghilang 114 kali lebih cepat dari normal. Penemuan ini juga pernah dilaporkan Duke University tahun lalu.

Baca juga: Kiamat Segera Datang? Inilah Lima Skenario Dahsyat

Salah satu penulis studi baru tersebut mengatakan, “Sekarang ini kita memasuki tahap keenam kepunahan massal,” ujarnya. Kejadian serupa pernah terjadi 65 juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus menghilang alias punah.

Temuan mengejutkan itu muncul di tengah ketakutan banyak orang akan hancurnya bumi, bahkan disebut kiamat, pada bulan September nanti akibat ditabrak oleh asteroid--spekulasi yang kemudian dibantah oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). (Baca juga: Heboh Kiamat September Tahun Ini NASA Ungkap Faktanya)

Kepunahan hewan dan manusia--diprediksi terjadi tiga generasi lagi--itu otomatis akan menghancurkan kehidupan di bumi. “Jika ini sampai terjadi, butuh jutaan tahun untuk kembali pulih dan beberapa spesies hewan akan kembali hilang dari yang ada saat ini,” kata pimpinan peneliti, Gerardo Ceballos.

Para ilmuwan mempelajari sejarah tingkat kepunahan hewan bertulang belakang melalui catatan-catatan fosil yang tersimpan. Para ilmuwan menemukan tingkat kepunahan baru-baru ini 100 kali lebih tinggi dibanding pada masa-masa ketika bumi tidak mengalami kepunahan massal.

Berita tentang Angeline:
Angeline Dibunuh: Kisah Darah, Kain Pel, Kayu dari Kamar M
Aneh, Margriet Minta Baju Agus Dikubur Bersama Angeline

Sejak 1990, laporan studi itu menyebutkan, lebih dari 400 hewan bertulang belakang telah menghilang atau punah. Para ilmuwan mengatakan, kerugian akibat kepunahan ini baru akan terlihat setelah 10 ribu tahun.

Riset, yang dipublikasikan juga dalam jurnal the Science Advances ini, menyebut penyebab kepunahan lantaran perubahan iklim, polusi, serta penggungulan atau kerusakan hutan (deforestation).

Profesor Paul Ehrlich dari Stanford University mengatakan, “Ada beberapa contoh-contoh spesies di muka bumi ini yang saat ini tengah berjalan menuju kematian,” ujarnya.

BBC | GRACE S GANDHI

IKUTI: TEMPO HADIAH RAMADAN 2015

Berita Menarik
Detik-detik Karyawati Ini Diperkosa Sopir Angkot di Jakarta
Gila, Dengan Buka Baju, Wanita Cantik Ramal Pemenang Bola

VIDEO MENARIK:
Gerebek Sabu, Dor! Dapat Video Syuur, Pemakai Kelonjotan

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya