TEMPO.CO , Jakarta: Teka teki matematika ini sudah berusia 150 tahun, tapi terus dibicarakan hingga kini. Para matematikawan pun masih berdebat soal jawabannya.
Teka teki itulah yang kemudian berkembang menjadi teori desain kombinatori, yang kini dipergunakan untuk membuat kode yang dapat mengoreksi kesalahan, kode pengiriman gambar dari Mars ke Bumi, dan membuat para pembuat lotere selalu utung. Demikian disiarkan Wired pada 20 Juni 2015.
Teka teki ini diciptakan oleh Thomas Kirkman, rektor paroki Croft-with-Southworth di Lancashire, Inggris, dalam bukunya, Lady’s and Gentleman’s Diary, sebuah jurnal matematika hiburan, pada 1850.
Kirkman menulis:
"LIMA BELAS GADIS berjalan ke sekolah secara berkelompok selama TUJUH HARI. TIAP KELOMPOK terdiri dari TIGA GADIS. Bagaimana mengatur mereka agar DUA GADIS hanya SATU KALI berada di SATU KELOMPOK."
Ambil pensil dan kertas, dan cobalah menjawabnya. Anda langsung akan tahu bahwa masalahnya lebih sukar dari penampakannya. Teka teki itu menuntut kita harus menyusun suatu kombinasi yang tak pernah mengulang.
Mari kita coba memecahkannya. Misalkan, kalau nama gadis-gadis sekolah itu adalah nama-nama bunga, maka pada hari pertama, Senin, kita susun mereka begini:
SENIN
Melati--Mawar--Anggrek
Lili--Aster--Azalea
Anthurium--Begonia--Palem
Kamelia--Dahlia--Teratai
Lavender--Tulip--Peoni
Nah, pada hari Selasa, bagaimana kita menyusun mereka agar komposisi di atas tak terulang? Bagaimana pula dengan hari berikutnya? Tampaknya mudah, tapi berbagai coretan mungkin diperlukan untuk mendapat hasil yang tepat.
Teka teki Kirkman itu langsung memikat pembaca karena kesederhanaanya dan bertahun-tahun setelah terbit, dia menjadi buah bibir orang. Dia menghasilkan beberapa solusi dari para amatir hingga kertas kerja yang ditulis para matematikawan.
Nah, Anda mau ikut mencobanya? Silahkan.
Jawabannya akan segera kami publikasikan di sini.
WIRED | IWANK
Teka Teki Matematika Lain:
Dapatkah Kamu Pecahkan Teka Teki Einstein Ini?
Inilah Jawaban Teka Teki Einstein
Soal Matematika SD Ini Bikin Heboh Internet, Berani Coba?
Soal Matematika SD Ini Bikin Heboh Internet, Ini Jawabannya!
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya