TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Gojek Nadiem Makarim menyebut aplikasi tertentu sebagai kompetitornya menjiplak layanan yang disediakan GO-JEK.
"Kami sudah jelas leader di area ini dari pada kompetitor perusahaan sebuah perusahaan Malaysia itu hanya bisa meniru kita, sampai jaket dan helm-nya pun sama," kata Nadiem Makarim di Jakarta, Selasa.
Keunggulan GO-JEK, dibanding kompetitornya itu, menurut Nadiem adalah GO-JEK merupakan karya anak bangsa.
"Walaupun mereka investasinya lebih besar, tapi kita tetap karya anak bangsa, dan sejak kapan perusahaan Malaysia bisa menang lawan perusahaan lokal yang benar-benar kenal, didukung masyarakat dan didukung pemerintah juga. Dengan hati kita yang benar-benar mencintai ojek," katanya.
Selain itu, produk GO-JEK, kata Nadiem lebih banyak dibanding layanan kompetitor lain yang merupakan diversivikasi layanan dari taksi.
"Yang jelas kita sudah berekspansi dengan memiliki produk lebih banyak dari kompetitor, ada kurir, go food, shopping, dan nanti akan ada beberapa lagi. Kita prinsipnya selalu inovatif, nasionalis, satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang kompetitif di mana Uber dan Grab Taxi mendominasi," katanya.
Saat ini, GO-JEK memiliki sekitar 10.000 pengendara di empat wilayah operasional, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali. Nadiem mengaku, setiap harinya ada sekitar 200 pengendara motor yang ingin bergabung GO-JEK.
Sejauh ini Nadiem berkata layanannya belum akan diperluas dengan penyediaan mobil panggilan, semacam taxi. "Kita lihat saja nanti," katanya.
ANTARA
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap
13 hari lalu
Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.
Baca SelengkapnyaArus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta
18 hari lalu
Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi
20 hari lalu
Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.
Baca SelengkapnyaTravel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi
20 hari lalu
Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI
Baca SelengkapnyaPengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang
26 hari lalu
Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSatu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen
29 hari lalu
Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
42 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas
5 Maret 2024
Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat
6 Januari 2024
Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.
Baca SelengkapnyaAngkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru
28 Desember 2023
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya