Organisme Purba Ini Miliki Cara Reproduksi Aneh  

Reporter

Rabu, 5 Agustus 2015 04:24 WIB

Fractofusus by Nature

TEMPO.CO , Jakarta:Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature mengungkapkan organisme purba Fractofusus memiliki pola reproduksi yang kompleks. Organisme yang hidup di laut 565 juta tahun lalu itu ternyata memiliki dua cara reproduksi.

Cara pertama, organisme tersebut akan mengeluarkan keturunan dari tubuhnya seperti tanaman spider plant atau strawberry. Cara kedua, organisme memproduksi biji atau tunas ke gumpalan laut. Cara tersebut membuat organisme purbakala ini untuk memproduksi kloning yang bisa mengkolonisasi dasar laut.

Fractofusus muncul pada periode Ediakara, periode terakhir dari era Neoproterozoik yang berlangsung dari 635 - 541 juta tahun yang lalu. Fractofusus merupakan salah satu organisme kompleks yang pertama. Ia muncul dari multi sel mikroba sederhana di laut.

Fractofusus memiliki panjang hingga 40 cm dan memiliki bentuk datar dan oval, tersusun dari ranting-ranting kecil yang merentang di dasar lautan. "Organisme itu memiliki susunan tubuh yang sangat berbeda dan unik," kata Emily Mitchell, kepala peneliti dari Universitas Cambridge.

Mitchell juga mengatakan bahwa kita hanya mengetahui sedikit tentang Fractofusus, selain bahwa ia tinggal di laut dalam dan menyerap nutrisi dari gumpalan laut.
"Tidak ada yang seperti Fractofusus sekarang ini, sehingga untuk memahaminya sangat, sangat sulit," tambah Mitchell.

Analisis terhadap lapisan fosil yang ditemukan di Newfoundland, Kanada, memberikan pengetahuan baru bagi peneliti ihwal metode reproduksi Fractofusus. Mitchell mengungkapkan bahwa meskipun dua metode tersebut terdengar tidak biasa, sebenarnya banyak tumbuhan yang bereproduksi dengan cara yang sama.

Namun Mitchell menekankan bahwa Fractofusus tidak bisa diklasifikasikan sebagai tumbuhan ataupun hewan. "Fractofusus bukan tumbuhan karena tidak berfotosintesis. Ia juga tidak memiliki ciri seperti hewan. Ia termasuk dalam kelompok eukaryotic yang dikenal dengan rangeomorphs dan kini sudah punah," kata Mitchell.

NIBRAS NADA | BBC

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya