Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

Reporter

Sabtu, 8 Agustus 2015 13:24 WIB

Kendaraan skuter listrik beroda tiga, i-ROAD di sebuah tempat parkir di Tokyo, Jepang, 22 April 2015. Toyota berencana menjadikan i-Road sebagai mobil sewaan untuk umum dengan harga sewa yang minim. (Akio Kon/Bloomberg/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Akhmad Muhammad, menciptakan mobil listrik dengan sistem auto brake (rem otomatis) yang bermanfaat untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.

"Mobil listrik yang dinamai EEPIS Prototype Vehicle EV.3 itu memang memiliki dua sensor yakni sensor kecepatan dan sensor jarak," kata mahasiswa semester akhir pada program studi Teknik Elektronika PENS itu, di kampus PENS, Jumat.

Di sela peragaan mobil listrik dengan sistem pengereman otomatis di halaman gedung D4 PENS itu, ia menjelaskan mobil listrik yang dirancang itu tidak jauh berbeda dengan mobil listrik yang ada umumnya.

"Cuma, EEPIS Proto EV.3 itu memiliki sedikit perbedaan yakni menggunakan sistem pengereman otomatis. Kalau sistem pengereman yang ada selama ini, mobil berhenti mendadak dalam situasi emergency, tapi mobil di belakang akan bisa bertabrakan dengannya," paparnya.

Oleh karena itu, dirinya mengembangkan sebuah sistem pengereman otomatis pada kendaraan listrik dengan memasang sensor kecepatan dan jarak yang bisa melakukan pengereman bertahap sejak jarak sepuluh meter yakni 0,2 persen dari kecepatan hingga benar-benar terhenti pada jarak 0,5 meter.

"EEPIS Proto EV.3 itu memiliki kecepatan maksimal 50 kilometer per jam dengan pengisian baterai penuh hingga 10-12 jam. Kalau baterai penuh akan bisa digunakan sejauh 300 kilometer/kwh selama 8-10 jam perjalanan," ucapnya.

Ia mengatakan pengemudi tak perlu khawatir dengan sisa baterai, sisa jarak tempuh, dan sisa waktu yang dimiliki, karena mobil EEPIS Proto EV.3 itu dilengkapi dengan semacam "speedometer" agar pengemudi aman.

Ditanya proses pembuatan mobil listrik bersistem rem otomatis itu, ia mengaku merancang dari nol hingga jadi selama enam bulan dengan menghabiskan dana sekitar Rp 10 juta.

"Itu hanya mesin dan kerangka, tapi kalau mau dijadikan mirip mobil beneran mungkin perlu jutaan lagi," ujar mahasiswa yang memiliki hobi otomotif sejak kecil dan kini menjadi anggota tim mobil listrik ChaPens Proto itu.

Juara pertama lomba Tugas Akhir pada 31 Juli 2015 itu mengatakan dirinya memang menambahkan sensor pembaca jarak Maxonar yang merupakan sensor ultrasonik jarak jauh untuk deteksi hambatan di depannya.

"Sistem ini bisa diaplikasikan untuk mobil yang ukuran lebih besar, karena sensor bisa disesuaikan dengan lebar mobil. Misalnya mobil dengan lebar 150 sentimeter maka sensor yang dibutuhkan sekitar 2-3 buah. Mikro kontrolernya pun harus diganti," tuturnya.

Dalam prototipe yang dibuat Akhmad itu mirip kendaraan balap yang hanya diperuntukkan single person dengan posisi pengemudi harus setengah tidur untuk mengendarainya.

"Prototipe ini telah diuji dan masih perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi, terutama untuk respons sensor jarak dan mikrokontrolernya yang masih kurang cepat. Jika sekarang mikro kontrolernya masih menggunakan AT Mega 328, maka ke depan bisa diganti dengan yang baru seperti ARM," tambahnya.

Secara terpisah, pembimbing TA Akhmad, Ardik Wijayanto ST MT, menyampaikan ke depan bukan tidak mungkin prototipe mobil listrik "auto brake" itu akan dikembangkan lagi dengan memaksimalkan kombinasi kinerja mesin dan rem.

"Yang pasti juga perlu ditambahkan mekanik lagi agar lebih menarik serta pengemudinya tidak kepanasan dan kehujanan," kata Ardik.

ANTARA

Berita terkait

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

30 Oktober 2015

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

Mobil yang diberi nama Widya Wahana V (WW-5) ini berhasil menempuh jarak sejauh 1638 kilometer dan berhasil menempati posisi ke-7 dari 12 peserta.

Baca Selengkapnya

Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

21 Oktober 2015

Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

Roqi Reflanska Bintang Mahardika, pelajar Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

20 Oktober 2015

Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

Ethan Daniel Lee memenangkan the 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition untuk kategori karya seni anak usia 5-7 tahun.

Baca Selengkapnya

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

14 Oktober 2015

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

Kompetisi ini juga melombakan penampilan budaya.

Baca Selengkapnya

Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

26 September 2015

Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

"Sapi yang terjangkit mastitis akan merugikan peternak seperti penurunan produksi susu"

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

13 Agustus 2015

Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

pemanfaatan alat perikanan modern itu sangat membantu dalam memudahkan petani ikan mengelola usahanya

Baca Selengkapnya

Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

22 Mei 2014

Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

Jika kartu parkir tersebut dicuri dan disalahgunakan, juga lebih mudah melacak jika terjadi pencurian kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

11 Januari 2014

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

Arief menguji teknologinya ini ke biomassa dari sisa-sisa tanaman yang berstruktur pejal.

Baca Selengkapnya

Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

16 November 2013

Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

Fitri bisa memamerkan desain itu dalam perhelatan National Young Inventor Award ke-6 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelang Anti-Penculikan

15 November 2013

Gelang Anti-Penculikan

Sistem dasarnya adalah koneksi sinyal radio yang menghubungkan transmitter dan receiver.

Baca Selengkapnya