Gedung Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan & Antariksa Nasional (LAPAN) di Jalan Cagak Satelit, Ranca Bungur, Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Satelit LAPAN-A2 yang akan diluncurkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada September 2015 memiliki misi salah satunya mendukung pengembangan kemaritiman di Indonesia.
"Salah satu misi utama dari peluncuran LAPAN-A2 ini adalah untuk mendukung program pemerintah di bidang kemaritiman yakni melakukan deteksi kapal-kapal di perairan Indonesia," kata Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin dalam sosialisasi pemanfaatan teknologi satelit LAPAN-A2/Orari di Bogor, Kamis.
Ia mengatakan Satelit LAPAN-A2 dilengkapi dengan kamera digital memiliki resolusi 4-5 meter yang mampu melakukan pemetaan bumi termasuk deteksi kapal-kapal di perairan.
"Kami akan mengundang Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bisa memanfaatkan data yang diperoleh oleh satelit ini," katanya.
Thomas mengatakan, tidak hanya untuk mendeteksi kapal di perairan, satelit juga memiliki muatan yang dapat melakukan pedeteksian pulau-pulau terluar, kebencanaan, dan juga untuk jaringan komunikasi Orasi.
Satelit LAPAN-A2 merupakan, merupakan satelit hasil pengembangan para peneliti LAPAN yang rampung dikerjakan pada Agustus 2012.
Pencapaian kemandirian penguasan teknologi satelit mikro merupakan langkah maju bangsa Indonesia dalam persatelitan, setelah sebelumnya berhasil melaksanakan program pembangunan satelit LAPAN-A1 atau LAPAN-TUSBAT, hasil kerja sama dengan TU Berlin, Jerman, yang telah diluncurkan pada 2007 lalu.
"Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit mikro dengan bobot 78 kg, akan diorbitkan dengan ketinggian 650 kilo meter dari permbuatan bumi," katanya.
Dikatakannya, peluncuran satelit LAPAN-A2 akan dilakukan di India menumpang satelit induk Astro SAT milik negara tersebut. Rencananya LAPAN-A2 akan diberangkatkan dari Indonesia pada 30 Agustus mendatang.
Kepala Pusteksat LAPAN, Suhermanto menyebutkan, pihaknya sengaja memilih bulan Agustus sebagai momen Hari Kemerdekaan ke-70 untuk memberangkatkan LAPAN-A2 yang tidak lain merupakan hasil karya anak bangsa.
"Diprediksikan membutuhkan 14 hari setelah diluncurkan data satelit baru bisa didapatkan. Sebelum peluncuran, tim teknisi dari LAPAN akan memeriksa kondisi setelit setelah menempuh perjalanan dari Indonesia menuju India, untuk memastikan tidak ada perubahan akibat perjalanan," katanya.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.