Begini Skala Intensitas Gempa BMKG yang Terbaru  

Reporter

Jumat, 6 Mei 2016 20:38 WIB

Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) melakukan modifikasi skala intensitas gempa. Skala dari I-V itu mulai diperkenalkan Mei 2016. Sebelumnya BMKG memakai skala intensitas gempa MMI (Modified Mercalli Intensity) dari I-XII.

Skala intensitas gempa merupakan pendekatan untuk mengukur kekuatan gempa bumi berdasarkan laporan orang yang merasakan getaran lindu. Skala MMI dibuat Giuseppe Mercalli pada 1902. “Alasan dibuat skala intensitas gempa BMKG itu untuk memudahkan masyarakat mengerti dan memahami intensitas gempa bumi sesuai kondisi di Indonesia,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Jumat, 6 Mei 2016.

Menurut dia, skala intensitas gempa MMI diperkenalkan di negara barat sehingga deskripsinya dikaitkan dengan bangunan di negara Eropa dan Amerika, misalnya ada cerobong asap. Meskipun MMI punya 12 skala sehingga cukup rinci, namun BMKG mengaku kesulitan menjelaskannya secara mudah kepada masyarakat. “Jepang juga memakai skala intensitas gempa sendiri dengan skala 0-7,” ujarnya.

Skala I, gempa terekam oleh alat pencatat gempa, namun getarannya tidak dirasakan atau hanya dirasakan beberapa orang saja. Skala I ditandai dengan warna putih pada peta kejadian gempa. Pada MMI, itu setara dengan skala I-II.

Skala II yang diwarnai hijau oleh BMKG, artinya gempa dirasakan oleh banyak orang tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Adapun benda-benda ringan yang digantung terlihat bergoyang, dan jendela atau kaca bergetar. Kondisinya sama seperti MMI skala III-IV.

Skala III berwarna kuning, artinya gempa menimbulkan kerusakan ringan. Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah, dan sebagian berjatuhan. Skala itu seperti pada MMI skala VI.

Skala IV yang berwarna jingga atau setara MMI skala VII-VIII, menandakan banyak retakan terjadi pada dinding. Akibat gempa juga pada skala tersebut, sebagian bangunan roboh, kaca pecah, sebagian plester dinding lepas, dan hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan juga mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

Skala V berwarna merah yang setara MMI skala IX-XII, merupakan gempa yang menimbulkan kerusakan hebat. Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh, struktur bangunan mengalami kerusakan berat, dan rel kereta api melengkung. “Penggagasnya Deputi Bidang Geofisika BMKG Masturyono,” kata Daryono.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

3 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

4 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

5 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

19 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

21 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

23 jam lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya