Apakah Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya Terpecahkan?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 25 Oktober 2016 19:32 WIB

Segitiga Bermuda. Foto: Noaa National Ocean Service

TEMPO.CO, Bahama - Meliputi lebih dari 800 juta kilometer persegi lautan yang terletak di antara Bermuda, Florida, dan Puerto Riko, istilah "Segitiga Bermuda" pertama kali diciptakan oleh penulis Vincent H. Gaddis pada 1964. Daerah ini terkenal karena legenda sejumlah pesawat dan kapal yang menghilang di sana tanpa jejak.

Baca: Menguak Misteri Segitiga Bermuda, Fenomena Alam Jadi Bukti

Seperti yang ditulis laman Telegraph, Senin, 24 Oktober 2016, dalam sebuah film dokumenter terbaru yang ditayangkan Science Channel, ahli meteorologi menyatakan sejenis awan yang tak lazim yang berada di wilayah tersebut diduga menjadi dalang di balik sejumlah raibnya pesawat dan kapal itu.



Menurut para ahli, awan berbentuk heksagonal, berukuran antara 32 hingga 500 kilometer persegi, bisa menyebabkan angin kencang yang sangat terlokalisasi. Para ahli meteorologi berspekulasi, keberadaan awan yang di luar kebiasaan inilah yang diduga memunculkan beberapa insiden yang belum dapat dijelaskan hingga kini.

Baca Juga
Hewan Aneh: Punya 4 Penis, 200 Kelenjar Racun, 414 Kaki
Misteri Lukisan Bison di Dalam Gua Dipecahkan


"Jenis-jenis awan berbentuk heksagonal di atas lautan ini pada dasarnya: 'bom udara', " ujar Doktor Randy Cerveny dari Arizona State University. "Awan ini dibentuk apa yang disebut microburst. Mereka meledak di udara kemudian awan turun ke bawah sehingga memukul laut," ujar Randy.

Randy menambahkan, efek pukulan ke lautan itu kemungkinan menciptakan gelombang. "Kadang-kadang ukuran gelombang dapat membesar setelah mereka mulai berinteraksi satu sama lain."



Namun, beberapa ahli membantah klaim ahli meteorologi ini. Jurnalis Kevin Corriveau mengatakan, ketika dia melihat awan berbentuk heksagonal di atas Bahama, itu bukan disebabkan oleh efek microburst. "Normalnya, kita akan melihat badai yang sangat besar dan tidak akan terbuka di bagian tengah."

Corriveau menjelaskan, pola cuaca di dua daerah yang sangat berbeda memungkinkan munculnya perbandingan antara bentuk awan yang serupa. Selain itu, formasi aneh di Bahama kemungkinan terjadi karena pola cuaca tidak menentu yang dibuat oleh pulau-pulau kecil sehingga memanaskan udara di sepanjang garis pantai Florida.

TELEGRAPH.CO.UK | BC

Simak Pula
Yuni Shara dan Chico Hakim Putus, Ini Masalahnya
Peretas Akun Twitter Farah Quinn Berada di Hungaria

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

14 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

14 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

17 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

18 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya