Pertama Kali, Fosil Ekor Dinosaurus Berbulu Ditemukan

Reporter

Sabtu, 10 Desember 2016 08:10 WIB

Seorang pria menunjukkan fosil trilobit yang ditemukan di desa Maoba, Cina, 18 September 2016. Trilobit merupakan kelompok fosil artropoda laut yang sudah punah. chinadaily.com.cn

aTEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 99 tahun lalu, ekor berbulu dinosaurus remaja tersangkut di resin pohon, jebakan kematian bagi makhluk-makhluk kecil. Namun kemalangannya sekarang memberi para ilmuwan wawasan unik pada dinosaurus berbulu yang makmur selama periode Cretaceous.

Para peneliti mengatakan pada Kamis, 8 Agustus 2016, bahwa di dalam bongkahan batu ambar, resin yang memfosil, yang tahun lalu ditemukan oleh ilmuwan Cina di sebuah pasar di Myitkyina, Myanmar, terdapat 1,4 inci atau 36 milimeter ekor dinosaurus, lengkap dengan tulang, daging, kulit, dan bulu. Panjang dinosaurus itu tidak lebih dari 6 inci (15 sentimeter), hampir seukuran burung gereja.

"Ini yang pertama dari jenisnya," kata ahli paleontologi Ryan McKellar dari Museum Royal Saskatchewan di Kanada, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi yang hasilnya siar dalam jurnal Current Biology. "Saya terpesona."

Para ilmuwan menduga ekor itu milik dinosaurus serupa burung berkaki dua yang disebut Maniraptoran, satu dari beberapa kelompok dinosaurus yang memiliki bulu. Burung, yang pertama muncul sekitar 150 juta tahun lalu selama periode Jurassic, ini berevolusi dari dinosaurus kecil berbulu.

Para peneliti menggunakan teknologi pemindai dan pengamatan mikroskopis canggih untuk mempelajari ekor itu. "Kami melihat bulu masih ada pada ekor, dan kami melihat bagaimana mereka menempel, bentuknya dalam skala mikrometer, dan hal-hal seperti pigmen pola pada bulu," kata McKellar sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Ekor dinosaurus itu tersusun atas delapan tulang belakang, jaringan lunak, dan bulu indah yang awet dalam tiga dimensi. McKellar mengatakan ekor yang tersangkut di dalam resin itu bisa menjadi "akhir permainan bagi binatang tertentu. “Mereka tidak menjatuhkan ekor seperti kadal,” ujarnya.

Anatomi ekornya memungkinkan para ilmuwan mengesampingkan bahwa itu milik seekor burung. Sebab, ekor itu panjang dan fleksibel serta kekurangan pigostil—susunan tulang belakang yang mendukung bulu ekor pada burung.

Temuan tersebut juga memberikan secercah cahaya pada evolusi bulu. Bulu yang terjebak di dalam ambar lebih primitif dibandingkan dengan bulu burung. Ambar telah lama menjadi anugerah bagi para ahli paleontologi. Sejumlah makhluk ditemukan terkubur di dalam ambar, termasuk serangga, kadal, amfibi, mamalia, dan burung, demikian pula tumbuhan seperti bunga.

ANTARA


Berita terkait

Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun

6 Februari 2020

Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun

Diperkirakan fosil milik hewan yang hidup di zaman pleistosen, ratusan ribu tahun yang lalu. Ada juga banteng, kudanil, dan kura-kura.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu

7 Juni 2017

Peneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu

Tyrannosaurus rex punya sisik, bukan bulu, menurut studi yang
disiarkan jurnal Royal Society.

Baca Selengkapnya

Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil

18 Mei 2017

Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil

Peneliti mengungkapkan bahwa Tyrannosaurus rex memiliki gigitan yang bisa menghancurkan tiga mobil.

Baca Selengkapnya

Dinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster

10 Mei 2017

Dinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster

Para ilmuwan menamai dinosaurus berduri dengan badan mirip tank yang memiliki ekor palu godam seperti nama binatang buas di film "Ghostbuster".

Baca Selengkapnya

Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka

1 April 2017

Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka

Studi terbaru menemukan Tyrannosaurus-Rex atau T-rex memiliki
sisi yang sensitif pada hidungnya, sepeka jari manusia.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu  

28 Maret 2017

Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu  

Tikus memulai hubungan dengan manusia secepat spesies manusia menetap dan membangun rumah 15 ribu tahun lalu.

Baca Selengkapnya

20 Jejak Kaki Dinosaurus Berbeda Ditemukan di Pantai Australia

28 Maret 2017

20 Jejak Kaki Dinosaurus Berbeda Ditemukan di Pantai Australia

Fosil jejak kaki lebih dari 20 jenis dinosaurus terekam di tepi pantai sepanjang 25 km. Peneliti menyebutnya Jurassic Park Australia.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencurian 80 Fosil Telur Dinosaurus  

21 Maret 2017

Kisah Pencurian 80 Fosil Telur Dinosaurus  

Kepolisian Cina telah menangkap pria yang dituduh mencuri puluhan fosil telur dinosaurus.

Baca Selengkapnya

Telur Buaya Tertua Ditemukan di Sarang Dinosaurus  

10 Maret 2017

Telur Buaya Tertua Ditemukan di Sarang Dinosaurus  

Dari telur-telur buaya yang berusia sekitar 152 juta tahun silam itu diperkirakan buaya prasejarah memiliki panjang dua meter.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Bukti Kelahiran Kerabat Dinosaurus  

17 Februari 2017

Ilmuwan Temukan Bukti Kelahiran Kerabat Dinosaurus  

Fosil reptil laut yang pernah hidup 245 juta tahun lampau ditemukan di Propinsi Yunnan, Cina.

Baca Selengkapnya