Setelah di AS, Gerhana Matahari Total Terjadi 600 Juta Tahun Lagi

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 21 Agustus 2017 11:29 WIB

Rangkaian foto proses gerhana matahari sebagian diabadikan di Depok, Jawa Barat, 9 Maret 2016. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Washington DC - Salah satu keistimewaan gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Serikat hari ini adalah menjadi gerhana yang terakhir untuk waktu yang lama.

“Gerhana matahari total tidak akan terlihat dari Bumi di masa depan yang sangat jauh,” kata astrofisikawan Nicholeen Viall dari NASA Goddard Space Flight Center di Maryland, sebagaimana dilaporkan Livescience, Minggu 20 Agustus 2017.

Baca: Songsong Gerhana Matahari, Kemacetan Terjadi di Amerika

"Di sini, di Bumi, akan ada hari di mana kita tidak akan memiliki gerhana matahari total lagi, karena saat bulan semakin jauh dari Bumi, akan ada hari di mana bulan tidak akan menutupi matahari lagi," katanya.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa gerhana matahari total terakhir di Bumi akan terjadi sekitar 600 juta tahun dari sekarang. "Itu hari yang menyedihkan," kata Viall.

Menurut Viall, gerhana matahari total yang terjadi di Bumi adalah peristiwa yang istimewa. "Ini adalah keselarasan yang sangat spesifik," kata Viall, "karena bulan berukuran tidak sama dengan matahari." Sebaliknya, ukuran bulan bila dilihat dari Bumi bisa sama dengan ukuran matahari yang tampak di langit.

Karena orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk seperti elips, ukurannya juga berubah sepanjang perubahan jaraknya dari Bumi. Untuk menutupi cahaya matahari, bulan harus berada pada jarak yang tepat dan di posisi tepat di langit di saat yang bersamaan. "Untuk mendapatkan geometri itu berbaris, itu semacam barang istimewa," kata Viall.

Sementara memungkinkan untuk memiliki gerhana matahari di planet lain, namun kemungkinan planet lain di tata surya kita memiliki bulan dengan bentuk, ukuran dan orbit yang sempurna untuk menghasilkan gerhana matahari total peluangnya kecil kecil, katanya.

Baca: Gerhana Matahari Amerika, Simak Video NASA Ini

Di sisi lain, gerhana matahari berbentuk cincin - di mana bulan berlalu di depan matahari namun tidak cukup besar untuk menghalangi keseluruhan cakram matahari - telah terlihat dari planet lain. Rover Mars milik NASA, Curiosity, telah melihat setidaknya satu gerhana seperti ini saat bulan Mars, Phobos, melintasi matahari.

LIVESCIENCE | ERWIN Z

Berita terkait

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

2 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

3 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

4 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

5 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

19 jam lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

19 jam lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

21 jam lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

1 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya