Teknologi E-Voting Laris untuk Pemilihan Kepala Desa

Kamis, 12 Oktober 2017 20:09 WIB

Petugas melakukan simulasi tata cara pengoperasian alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Pemilihan kepala desa di berbagai daerah di Indonesia telah menerapkan teknologi canggih. Perangkat Electronic Voting (e-Voting) buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) di Bandung misalnya, tahun ini dipakai Kabupaten Agam (Sumatera Barat), Banyuasin (Sumatera Selatan), serta Bantaeng (Sulawesi Selatan).

Baca: Pemerintah Kukuh Siapkan E-Voting untuk Pemilu 2019

“Harga satu set perangkatnya Rp 40 juta,” kata teknisi instalasi e-Voting dari PT INTI, Suwandi Lasiman, Kamis, 12 Oktober 2017.

Pemerintah daerah tersebut membeli alat e-Voting berkisar 50-100 set. Perangkat sebanyak itu bisa digunakan untuk dua hingga tiga desa. Pada pemilihan kepala desa secara massal dan bertahap se-kabupaten, alat e-voting dipakai bergiliran.

“Alat ini mulai jadi pada 2013 kemudian mengalami perkembangan hingga bentuk yang sekarang,” ujar Suwandi saat pameran karya di Aula Barat Institut Teknologi Bandung.

Satu set perangkat e-Voting terdiri dari lima alat. Sebuah komputer khusus dipakai untuk menampilkan Daftar Pemilih Tetap. Datanya berasal dari panitia pemilihan. Alat kedua disebut pembaca Kartu Tanda Penduduk (KTP Reader) bikinan PT INTI. Pemilih cukup menempelkan KTP lalu diverifikasi oleh sidik jari telunjuk kiri atau kanannya. Selanjutnya ada komputer generator, yang berfungsi membuka akses sistem pemilih ke bilik suara.

Advertising
Advertising

Pembuka akses itu berupa kartu plastik yang disebut Smart Card. Bentuknya seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Isi kartu itu berupa data digital. “Semacam password untuk pemilih masuk ke sistem e-Voting,” ujar Suwandi.

Setelah itu pemilih masuk bilik suara yang telah dipasangi monitor komputer berlayar sentuh bergambar para kandidat kepala desa. Selain itu ada fitur untuk mengulang jika pilihannya ingin diganti, juga suara kosong bagi pemilih yang abstain atau tidak memberikan suaranya di bilik suara.

Hasil pemilihan seketika muncul setelah proses pemilihan dinyatakan selesai. Alat terakhir yaitu thermal printer. Perangkat itu mencetak hasil pilihan pemilih dan kode digital lain. Tanpa nama pemilih ikut tercantum, kertasnya dikumpulkan dan disimpan serta dijaga kerahasiannya.

Baca: Jika Pilkada Gunakan E-Voting, Pemilih Cuma Perlu 25 Detik

“Kotak kertas itu baru bisa dibuka jika terjadi sengketa pemilihan,” kata Suwandi. Untuk pengoperasiannya, perangkat set e-Voting itu memerlukan minimal tiga orang petugas jaga dan fasilitator.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

40 hari lalu

BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

BRIN menyatakan telah menciptakan Aplikasi Pemilu Elektronik (E-Voting), mengembangkan komunitasnya, dan mengkomunikasikannya dengan KPU sejak 2015.

Baca Selengkapnya

Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

40 hari lalu

Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

Aplikasi pemilihan suara buatan BRIN, E-voting, dipakai selama lebih dari sedekade terakhir untuk mengikis potensi kecurangan pilkades.

Baca Selengkapnya

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

3 Agustus 2023

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

Kabupaten Siak melakukan studi tiru berkaitan tentang pemekaran Nagari

Baca Selengkapnya

Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

18 November 2022

Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

Ketua Panlih Muktamar Muhammadiyah, memastikan pelaksanaan pemilihan calon anggota Pengurus Pusat lewat E-Voting penuhi azas Luberjul

Baca Selengkapnya

Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

28 Agustus 2022

Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

Berbagai negara sudah menerapkan sistem e-Voting ketika melakukan pemilu. Berikut 5 negara yang sudah menggunakannya, termasuk Filipina.

Baca Selengkapnya

Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

28 Agustus 2022

Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

E-Voting merupakan metode untuk menghitung dan memproses suara yang masuk secara digital. Begini plus minus jika diterapkan di indonesia.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

28 Agustus 2022

3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

Apakah itu e-Voting? Berikut jenis voting dalam pemilu secara online, mana paling cocok jika diberlakukan di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Pemilihan LMK Kelapa Gading Timur Sudah Gunakan Sistem E-Voting

3 Desember 2021

Pemilihan LMK Kelapa Gading Timur Sudah Gunakan Sistem E-Voting

Pelaksanaan pemilihan Lembaga Musyawarah Kelurahan Kelapa Gading Timur sudah menggunakan sistem E-voting.

Baca Selengkapnya

Tiga Desa di Kabupaten Tabalong Gelar Pilkades dengan Metode E-Voting

7 November 2021

Tiga Desa di Kabupaten Tabalong Gelar Pilkades dengan Metode E-Voting

Belum meratanya penggunaan metode e-voting dalam Pilkades ini karena keterbatasan peralatan.

Baca Selengkapnya

Perludem Minta KPU Fokus pada Sirekap daripada E-voting

22 Agustus 2021

Perludem Minta KPU Fokus pada Sirekap daripada E-voting

Titi Anggraini meminta KPU fokus pada rekapitulasi suara secara elektronik yang dikenal Sirekap daripada menghabiskan waktu menyiapkan e-voting

Baca Selengkapnya