Supervolcano Diduga Berada di Bawah Lapisan Es Antartika

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 11 November 2017 13:12 WIB

Foto yang menunjukkan pecahan es yang terbentuk dari jalur yang dilalui kapal penelitian dan pemecah es Xue Long di Antartika. chinadaily.com.cn

TEMPO.CO, Washington - Antartika saat ini berada dalam kondisi yang tidak wajar. Seperti Kutub Utara, Antartika terpengaruh oleh perubahan iklim bumi. Namun menurut para ahli bukan hal itu yang menyebabkan kondisi aneh tersebut.

Baca: Misteri Lubang Raksasa di Antartika

Antartika merupakan dataran beku yang memiliki danau, sungai dan air yang berbentuk cair dan mengalir di bawah lapisan es, bukan di atasnya. Bagaimana itu bisa terjadi?

Sebuah penelitian baru dari NASA menambah bukti bahwa ada sumber panas bumi di bawah lapisan es tersebut. Ini disebut dengan mantel plume. Beberapa di antaranya dikenal sebagai supervolcano. Mantel ini terletak di bawah bagian bernama Marie Byrd Land. Keberadaannya mampu menjelaskan banyak hal.

Keberadaan sumber panas bumi tersebut, dapat menjelaskan mengapa lapisan es di Antartika bagian barat yang cukup tebal memiliki riwayat yang tidak stabil. Dalam era dengan perubahan iklim yang sangat cepat, secara tak terduga, lapisan ini meleleh dengan cepat.

Teori tentang keberadaan mantel di bawah benua Antartika sebenarnya telah digagas dari 30 tahun lalu. Mantel ini diperkirakan tersusun dari batuan panas yang muncul dari lapisan mantel Bumi, tidak jauh dari lapisan kerak bumi. Peristiwa geologi serupa dapat diteliti di Yellowstone National Park, Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Karena lapisan es yang tebal, sangat sulit mengamati apa yang terjadi di bawahnya. Jadi NASA melakukan pengamatan menggunakan satelit dan semua peralatan yang bisa digunakan dan menggabungkannya dalam sebuah simulasi baru. Simulasi tersebut menunjukkan adanya sumber energi di bawah lapisan tersebut. Sumber energi tersebut menyemburkan sekitar 200 miliwatt energi setiap satu meter persegi.

Pemanasan dari bawah bumi di daerah yang tidak aktif secara geologis sekitar 40 sampai 60 miliwatt. Pemanasan di bawah Antartika di lokasi yang sama, hingga 150 miliwatt. Sementara simulasi menunjukkan lapisan es yang mencair terlalu banyak, kecuali satu tempat di dekat Laut Ross.

Aliran air yang intens telah terlihat di lokasi ini. Simulasi menunjukkan hingga 180 miliwatt energi diperlukan untuk menghasilkan hal serupa. Pencitraan seismik NASA mengungkapkan mungkin ada keretakan - fraktur di kerak bumi - di bawahnya.

Pada akhir zaman es sekitar 11 ribu tahun lalu, lapisan es Antartika mengalami peristiwa yang tak bisa dijelaskan dan berlanjut hingga saat ini, yaitu hilangnya sebagian besar es. Hal ini juga dipicu perubahan pola cuaca di dunia dan meningkatnya permukaan air laut yang mendorong arus hangat hingga bersinggungan dengan lapisan es di Antartika.

Baca: 60 Ilmuwan Berkumpul Membahas Penurunan Drastis Es Antartika

Penelitian NASA menunjukkan bahwa sungai dan danau yang terdapat di bawah lapisan es Antartika tersebut memfasilitasi pergerakan air hangat yang memicu pecahnya lapisan es dengan cepat.

FOX NEWS l KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

7 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

21 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

22 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

23 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

23 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

24 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

24 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

24 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

29 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya