Cairan Pengelupas Cat Bikin Lapisan Ozon Terkikis

Reporter

Afrilia Suryanis

Editor

Amri Mahbub

Senin, 27 November 2017 19:13 WIB

Ilustrasi lapisan ozon. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, East Angelia - Lebih dari tiga dekade berlalu sejak ditemukan ada lubang menganga di lapisan ozon. Berada di ketinggian 20-30 kilometer, lapisan ini merupakan pelindung utama penghuni bumi dari radiasi ultraviolet matahari yang merusak. Kini, para ilmuwan menemukan ancaman baru yang dapat membuat lapisan ozon kian rusak.

Para ilmuwan pertama kali memastikan ada lubang di lapisan ozon pada 1984. Mereka meyakini penggunaan senyawa kimia, seperti klorofluorokarbon dan hidrofluorokarbon--komponen yang digunakan dalam produk aerosol dan refrigerant untuk lemari pendingin, memicu kerusakan di ozon.

Tiga tahun setelah penemuan tersebut, para pemimpin negara menyepakati Protokol Montreal untuk menghapus penggunaan senyawa kimia yang mengancam keberadaan lapisan ozon. Pemulihan lapisan ozon berjalan sangat lambat. Meski tampak stabil dalam beberapa tahun terakhir, lapisan ozon sebenarnya tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan akibat kerusakan sebelumnya.

Bahaya baru justru muncul dari penggunaan sejumlah senyawa kimia, antara lain diklorometana, yang tak diatur di dalam Protokol. Senyawa ini biasa digunakan dalam industri farmasi, pertanian, dan pembuatan cairan pengelupas cat. Laporan riset yang dimuat dalam jurnal Atmospheric Chemistry and Physics ini menyebutkan kandungan senyawa kimia itu meningkat tajam di atmosfer.

Senyawa kimia tersebut tak dimasukkan ke dalam Protokol karena awalnya dinilai tak merusak. "Daya tahan senyawa itu tadinya dianggap terlalu singkat untuk sampai ke stratosfer dalam jumlah besar," kata David Oram, pemimpin riset ini dari University of East Anglia, Inggris, seperti dilaporkan laman European Geosciences Union.

Advertising
Advertising

Kadar diklorometana di atmosfer meningkat hingga 60 persen dalam satu dekade terakhir. Padahal, pada periode 1990 hingga awal 2000-an, kadar diklorometana sempat menyusut. Kandungan substansi lain, 1,2-dikloroetana, yang biasa dipakai untuk memproduksi pipa PVC juga meningkat. Emisi terbesar senyawa itu diduga berasal dari sejumlah tempat di Cina, yang merupakan produsen terbesar pipa PVC.

Peningkatan emisi diklorometana sangat mengejutkan karena senyawa itu dianggap sebagai komoditas berharga tapi sangat beracun. "Seharusnya ada penanganan khusus untuk tidak melepaskannya ke atmosfer," kata Oram.

Polusi industri dan emisi senyawa kimia dalam jumlah besar itu bisa terbawa angin dingin dari Asia Timur menuju kawasan tropis. Substansi tersebut diperkirakan bisa mencapai ozon sebelum terdegradasi. "Di kawasan ini kemungkinan udara terangkat sampai ke stratosfer," kata Matt Ashfold, peneliti dari University of Nottingham Malaysia Campus.

Para peneliti melacak sumber emisi terbesar yang diperkirakan dari kawasan Asia Timur. Mereka mengumpulkan sampel lapangan di Malaysia dan Taiwan. Data yang dikumpulkan lewat pesawat komersial yang melintas di atas Asia Tenggara pada Desember 2012 hingga Januari 2014 juga menunjukkan keberadaan senyawa kimia itu pada ketinggian 12 kilometer.

Oram mengatakan pertumbuhan industri yang pesat di kawasan Asia Timur berperan besar dalam peningkatan kadar emisi diklorometana. Cina, menurut Oram, menyumbang 50-60 persen emisi diklorometana. “Sejumlah negara Asia lain, termasuk India, juga menghasilkan emisi yang signifikan,” katanya.

Oram berharap ada penanganan khusus terhadap temuan adanya senyawa perusak ozon yang ternyata tidak diatur dalam Protokol Montreal. "Kami menyoroti adanya kekurangan di dalam Protokol yang harus diperbaiki, terutama jika konsentrasi senyawa itu di atmosfer terus meningkat," katanya.

Simak artikel menarik lainnya tentang ancaman terkikisnya lapisan ozon hanya di kanal Tekno Tempo.co.

EUREKALERT | THE INQUISTR | THE WASHINGTON POST | ATMOSPHERIC CHEMISTRY AND PHYSICS | EUROPEAN GEOSCIENCES UNION

Berita terkait

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

15 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

19 Februari 2024

Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

25 November 2023

BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi ozon yang dipakai untuk pengawetan bisa menjadi solusi untuk mengurangi food loss.

Baca Selengkapnya

KLHK: Lubang Ozon Antarktika 26 Juta Kilometer Persegi Tidak Berdampak Langsung ke Indonesia

10 Oktober 2023

KLHK: Lubang Ozon Antarktika 26 Juta Kilometer Persegi Tidak Berdampak Langsung ke Indonesia

Kalau lubang ozon semakin meluas, baru Indonesia terdampak.

Baca Selengkapnya

Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu Dilakukan di Lima Wilayah DKI Jakarta

24 September 2023

Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu Dilakukan di Lima Wilayah DKI Jakarta

Pemadaman lampu hanya dikecualikan pada gedung pelayanan publik seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik.

Baca Selengkapnya

5 Lapisan Atmosfer dan Ciri-cirinya yang Penting Diketahui

17 September 2023

5 Lapisan Atmosfer dan Ciri-cirinya yang Penting Diketahui

5 lapisan atmosfer dan ciri-cirinya yaitu: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer dengan karakteristik yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

16 September 2023

Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

Protokol Montreal berisi tentang komitmen tentang zat yang merusak lapisan ozon sebagai tanggapan terhadap iptek mengenai penipisan lapisan ozon.

Baca Selengkapnya

Kadar Chlorofluorocarbon (CFC) Meningkat Lagi di Atmosfer, Sudah Dilarang Sejak 2010

10 April 2023

Kadar Chlorofluorocarbon (CFC) Meningkat Lagi di Atmosfer, Sudah Dilarang Sejak 2010

Konsentrasi beberapa senyawa chlorofluorocarbon (CFC) di atmosfer diketahui sedang meningkat dengan cepat. Perusak lapisan ozon

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

9 Februari 2023

BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

Astronom amatir mengenang Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. BRIN telah meninggalkannya mulai awal bulan ini.

Baca Selengkapnya