BMKG: Siklon Tropis Cempaka Jadi Penyebab Banjir Pacitan

Selasa, 28 November 2017 21:20 WIB

Siklon Tropis Cempaka. Kredit: BMKG

TEMPO.CO, Bandung - Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) banjir Pacitan dipengaruhi oleh Siklon Tropis Cempaka. Banjir Pacitan terjadi setelah kabupaten di Jawa Timur tersebut diguyur hujan sejak, Selasa dinihari, 28 November 2017. Sedikitnya lima orang dilaporkan hilang akibat tertimbun longsor dan terseret air sungai yang mengalir di wilayah Kecamatan Kebonagung.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dua korban ditemukan tewas tertimbun tanah longsor dan hanyut dalam banjir di Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung. Sedangkan tiga warga lain belum ditemukan.

BMKG mendeteksi Siklon Tropis Cempaka tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa. Potensi itu ditemukan pada, Senin malam, 27 November 2017 pukul 19.00 WIB. Lewat keterangan tertulis, Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono Rahadi Prabowo, menyatakan adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah itu mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya.

"Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan," kata Mulyono. Masyarakat diminta agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin. Aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang.

Dampak Siklon Tropis Cempaka diperkirakan berpotensi hingga Rabu atau Kamis mendatang. "Masa hidup adanya sebuah siklon tropis umumnya sekitar tujuh hari. Setelah itu melemah dan punah," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas I Bandung Tony Agus Wijaya saat dihubungi, Selasa, 28 November 2017.

Advertising
Advertising

BMKG juga meminta masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Beberapa dampaknya yaitu potensi hujan lebat di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dampak lain yaitu potensi angin kencang hingga 30 knot, atau 55,6 kilometer per jam. Wilayahnya meliputi Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian Utara, Perairan Utara Jawa Timur.

Potensi angin kencang itu juga hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian Selatan dan Perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba.

Selain itu, Siklon Tropis Cempaka juga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi antara 2,5–6 meter di perairan selatan Jawa Timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu, hingga Selatan Jawa Tengah.

Simak kabar terbaru tentang banjir Pacitan, Siklon Tropis Cempaka dan informasi terbaru dari BMKG hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

2 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

3 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

4 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

11 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

13 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

13 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

17 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

1 hari lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya