Lubang Hitam Tertua Seukuran 800 Juta Kali Matahari Ditemukan

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Kamis, 7 Desember 2017 15:20 WIB

Ilustrasi black hole (lubang hitam) tertua yang pernah ditemukan, yang merupakan bagian dari quasar 690 juta tahun setelah Big Bang. Kredit: Robin Dienel/CIS

TEMPO.CO, Washington DC - Para ilmuwan telah menemukan black hole (lubang hitam) supermasif tertua yang pernah ditemukan. Lubang hitam ini adalah raksasa yang tumbuh hingga 800 juta kali massa matahari ketika usia alam semesta baru 5 persen dari usia saat ini.

Baca: Gelombang Gravitasi Terdeteksi, Sifat Lubang Hitam Bisa Diungkap?

Para peneliti mengatakan lubang hitam raksasa yang baru ditemukan ini, yang terbentuk 690 juta tahun setelah Big Bang, suatu hari nanti bisa membantu menjelaskan sejumlah misteri kosmis, seperti bagaimana lubang hitam bisa mencapai ukuran raksasa dengan cepat setelah Big Bang dan bagaimana alam semesta dibersihkan dari kabut suram yang pernah memenuhi seluruh kosmos.

Lubang hitam supermasif dengan massa jutaan sampai miliaran kali matahari diperkirakan mengintai di pusat galaksi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa raksasa ini melepaskan sejumlah besar cahaya yang luar biasa saat mereka merobek bintang dan melahap materi, dan kemungkinan merupakan kekuatan pendorong di balik quasar, yang merupakan objek terang di alam semesta.

Para astronom dapat mendeteksi quasar dari sudut terjauh kosmos, sehingga membuat quasar di antara objek paling jauh yang diketahui.

Catatan sebelumnya untuk quasar paling awal dan paling jauh dicatat oleh ULAS J1120 + 0641. Quasar tersebut terletak 13,04 miliar tahun cahaya dari Bumi dan ada sekitar 750 juta tahun setelah Big Bang. Quasar yang baru ditemukan (dan lubang hitamnya) ini, yang diberi nama ULAS J1342 + 0928, berjarak 13,1 miliar tahun cahaya.

Advertising
Advertising

Menjelaskan bagaimana lubang hitam bisa menelan cukup banyak materi untuk mencapai ukuran supermasif di awal sejarah kosmik telah terbukti sangat menantang bagi para ilmuwan. Peneliti ingin melihat sebanyak mungkin lubang hitam supermasif awal untuk mempelajari lebih lanjut tentang pertumbuhan dan pengaruhnya terhadap sisa kosmos.

"Quasar yang paling jauh dapat memberikan wawasan penting untuk pertanyaan yang luar biasa dalam astrofisika," kata penulis utama studi Eduardo Banados, seorang ahli astrofisika di Carnegie Institution for Science.

Para periset memperkirakan bahwa hanya 20 sampai 100 quasar seterang dan sejauh quasar yang baru ditemukan ini ada di langit yang terlihat dari Bumi.

Baca: Jaringan Teleskop Hawaii hingga Antartika Lacak Rupa Lubang Hitam

"Quasar ini sangat terang sehingga akan menjadi tambang emas untuk studi lanjutan dan akan menjadi laboratorium penting untuk mempelajari alam semesta awal," kata Banados kepada Space.com. "Kami telah melakukan pengamatan terhadap objek ini dengan sejumlah teleskop paling kuat di dunia. Kejutan lainnya mungkin akan terjadi."

Simak berita tentang lubang hitam di tempo.co.

SPACE | USA TODAY

Berita terkait

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

20 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

20 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

21 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

21 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

23 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

30 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

40 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

59 hari lalu

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

Bintik di salah satu sisi matahari mengeluarkan sejumlah ledakan dahsyat pada pekan lalu. Lontaran gelombangnya menghadap ke bumi.

Baca Selengkapnya

Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

23 Februari 2024

Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

Sun dog juga bisa terlihat seperti ada 7 matahari di langit. Masyarakat di Indonesia beruntung kalau bisa melihat fenomena ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

27 Desember 2023

Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

Awan hujan berwarna abu-abu karena ketebalannya atau ketinggiannya.

Baca Selengkapnya