Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Awan merupakan salah satu benda di langit yang biasanya terlihat ketika siang hari. Dikutip dari Weather, awan terdiri dari titik-titik air kecil yang disebut tetes awan.

Tetes-tetes ini tidak langsung terlihat oleh mata telanjan. Tetapi jika dilihatnya di bawah mikroskop, akan terlihat titik jernih air cair. Awan terdiri dari miliaran tetes air ini. Lalu, bagaimana kita bisa melihat tetes-tetes ini jika mereka bening?

Matahari akan menerangi mereka tetes air tersebut. Matahari mengeluarkan energi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari sinar Gamma yang kecil dan berbahaya hingga gelombang radio seukuran gedung pencakar langit. Tetapi yang paling mungkin adalah sebagian kecil dari spektrum spektrum yang terlihat.

Spektrum yang terlihat adalah emisi energi matahari yang dapat manusia lihat. Ini terdiri dari warna-warna seperti merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Ketika warna-warna tersebut bergabung, cahaya matahari akan tampak putih.

Ketika cahaya putih tersebut berinteraksi dengan tetes awan, cahaya tersebut tersebar atau terdorong keluar dari tetes dalam berbagai arah. Itulah sebabnya awan tampak putih.

Lantas, mengapa awan berubah menjadi gelap saat hujan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari Live Science, awan hujan berwarna abu-abu karena ketebalannya atau ketinggiannya. Sebuah awan menjadi lebih tebal dan padat saat mengumpulkan lebih banyak tetes air dan kristal es.

Jika awan semakin tebal, semakin banyak cahaya yang tersebar dan mengakibatkan penembusan cahaya matahari yang lebih sedikit. Cahaya matahari memang memainkan peran penting dalam perubahan warna awan ketika hujan terjadi

Partikel di bagian bawah awan saat hujan tidak memiliki banyak cahaya untuk tersebar ke mata manusia. Karena itu, bagian dasarnya tampak abu-abu saat Anda melihatnya dari bawah, seperti dari rumah atau mengintip dari kaca.

Efek ini menjadi lebih nyata seiring dengan bertambah besarnya tetes air. Contohnya seperti tepat sebelum awan tersebut cukup besar untuk jatuh dari langit sebagai hujan atau salju. Hal tersebut karena mereka menjadi lebih efisien dalam menyerap cahaya daripada menyebarkannya.

Pilihan Editor: Bagaimana Proses Hujan dari Awan Konvektif?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Bendungan Sepaku Semoi Pemasok Air Kawasan IKN

1 hari lalu

Potret Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. Bendungan Sepaku Semoi akan menyuplai air baku untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). TEMPO/Riri Rahayu.
Menengok Bendungan Sepaku Semoi Pemasok Air Kawasan IKN

Bendungan Sepaku Semoi akan menjadi pemasok air baku ke kawasan IKN. Biaya pembangunan bendungan mencapai Rp 556 miliar, bersumber dari APBN.


Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

2 hari lalu

Ilustrasi Info BMKG. Google Play Store
Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

3 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.


Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

3 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.


Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

4 hari lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.


Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

5 hari lalu

Desain Jembatan oleh Tim Logawa Vittoria dari Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) yang memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 gelaran Nanyang Technological University Singapore. Foto: Humas Universitas Jember
Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).


Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

5 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.


Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

6 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

6 hari lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta. TEMPO/Yovita Amalia
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.