Ilmuwan Ini Berhasil Menangkap Pelangi: Simak Kisahnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Selasa, 26 Desember 2017 19:05 WIB

Pelangi muncul di atas pantai dan laut tak lama setelah fajar di Santa Monica, setelah badai menyapu California, 28 Oktober 2016. AP

TEMPO.CO, New York - Ilmuwan dari University of Buffalo berhasil menciptakan material yang bisa menangkap pelangi. Bahan baru yang secara efisien menyerap frekuensi cahaya yang berbeda itu dikembangkan sebuah tim insinyur di Universitas Buffalo di Amerika Serikat.

"Dapat dikembangkan untuk panel surya, teknologi pesawat siluman, dan bidang lainnya," kata Qiaoqiang Gan, dosen rekayasa listrik yang memimpin penelitian itu, seperti dilansir laman Live Science.

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports, bahan bernama hyperbolic metamaterial waveguide itu disebutkan berfungsi seperti mikrocip yang terbuat dari film berbahan logam, semikonduktor, dan isolator berukuran ultra-tipis. Waveguide menahan dan menyerap setiap frekuensi cahaya di tempat yang berbeda dalam arah vertikal. Ini memungkinkan bahan untuk menangkap "pelangi", yang terdiri atas berbagai panjang gelombang.

Baca: Ilmuwan Lacak Sinyal Alien dari Obyek Misterius Oumuamua

"Penyerap elektromagnetik telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama untuk sistem radar militer," kata Gan. Namun mewujudkan bahan penyerap dari film ultra-tipis merupakan tantangan tersendiri. Gan dan timnya juga mengembangkan film ultra-tipis yang akan memperlambat cahaya, sehingga penyerapan jauh lebih efisien.

Advertising
Advertising

Memperlambat cahaya merupakan faktor krusial karena foton (partikel cahaya) bergerak super cepat. Sangat sulit menjinakkan foton tanpa menggunakan bahan beku, seperti gas kriogenik, yang hanya dapat digunakan di dalam laboratorium. Namun bahan buatan Gan mengubah itu semua. Waveguide menyediakan cara yang lebih praktis bagi para insinyur untuk memperlambat dan memerangkap cahaya, yang selanjutnya dimanfaatkan di dunia nyata.

"Kemampuan bahan ini menyerap berbagai panjang gelombang, salah satunya inframerah, membuatnya sangat berguna untuk mendaur ulang panas setelah matahari terbenam," ujar Gan.

Baca: Planet Layak Huni Ditemukan, Ilmuwan: Bisa Saja Ditinggali Alien

Simak kisah menarik ilmuwan lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENTIFIC REPORTS | LIVE SCIENCE

Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

5 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.

Baca Selengkapnya