Biaya Program F-35 AS Mencapai Rp 20.300 Triliun

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Selasa, 2 Januari 2018 13:25 WIB

Pesawat tempur Siluman F-22 dan F-35 akan menghancurkan sasaran tanpa terdeteksi radar musuh, dalam latihan yang diberi nama "Vigilant Ace", pada 4-8 Desember 2017. Target disilmulasikan sebagai instalasi nuklir dan truk peluncur rudal balistik Korea Utara. sputniknews.com

TEMPO.CO, Washington - Dengan perkembangan saat ini dan harga perolehan yang sudah mencapai US$ 379 miliar untuk total 2.443 pesawat F-35, yang sebagian besar ditujukan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, pesawat tempur F-35 menjadi yang paling mahal dalam sejarah Amerika, bahkan biaya itu akan terus meningkat.

Baca: F-35 Bakal Mulai Terlibat Pertempuran Tahun Ini

Setelah biaya perawatan untuk F-35 diperhitungkan selama masa pakai pesawat terbang hingga 2070, keseluruhan biaya program diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 1,5 triliun atau sekitar Rp 20.300 triliun.

Pendukung program mengedepankan teknologi siluman F-35 yang mampu menghindari radar, kecepatan supersonik, kemampuan penunjang udara yang dekat, ketangkasan udara, dan sejumlah besar sensor, yang memberikan akses informasi kepada pilot, yang tak tertandingi.

Namun program tersebut menghadapi banyak penundaan, kelebihan biaya, dan berbagai kemunduran, termasuk kebakaran mesin misterius pada 2014, yang menyebabkan para komandan mengandangkan pesawat itu untuk sementara.

Masalah lainnya adalah bug perangkat lunak, gangguan teknis, bahkan sistem lontar yang salah, yang berisiko membunuh pilot yang berat badannya kurang dari 62 kilogram.

Baca: Ternyata F-35 Kalah dari F-16 dalam Uji Pertempuran

Awal tahun ini, tampilan aerobatik langka F-35 Amerika telah memukau banyak orang dan memberikan NATO pesan yang jelas. Lockheed Martin kemarin mengungkapkan rekaman penerbangan luar biasa, yang sedang dilakukan setiap hari, dalam acara tersebut.

Penerbangan enam menit ini menampilkan lepas landas bertenaga yang memamerkan daya dorong 40 ribu pon, mendaki tebing, dan putaran paling tajam, serta untuk mengatasi keraguan terhadap kemampuan jet kontroversial tersebut dalam pertempuran udara.

"Setelah 10 tahun sejak penerbangan pertama dengan kesempatan pertama kami untuk menunjukkan kemampuan manuver F-35, kami akan menghancurkan tahun-tahun kesalahan informasi tentang apa yang dapat dilakukan pesawat ini," kata pilot uji coba, Lockheed Martin Billie Flynn, dalam sebuah wawancara dengan Aviation Week.

Delapan negara yang merupakan mitra program ini dan mengambil F-35, yaitu Inggris, Australia, Italia, Norwegia, Denmark, Belanda, Kanada, dan Turki. Tiga negara lain, yaitu Jepang, Israel dan Korea Selatan, telah membeli F-35.

Baca: Hadapi Korea Utara, Jepang Beli F-35 dan Standar Missile

Direktur Air Force F-35 Integration Office di Pentagon, Brigadir Jenderal Select Todd Canterbury, mengatakan Jerman, Belgia, dan Singapura telah meminta informasi tentang F-35, sebuah langkah awal yang potensial untuk kemungkinan pembelian.

DAILY MAIL

Berita terkait

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

10 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

16 hari lalu

Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.

Baca Selengkapnya

Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

17 hari lalu

Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

Iran mengoperasikan berbagai macam barisan pertahanan rudal pada jarak berbeda yang bertujuan untuk bertahan dari serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Siapakah komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi yang Tewas dalam Serangan Israel?

33 hari lalu

Siapakah komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi yang Tewas dalam Serangan Israel?

Mohammad Reza Zahedi bertugas di IRGC Iran selama 44 tahun sebelum Israel membunuhnya dalam serangan ke Kedutaan Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

2 Maret 2024

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

Singapura kembali membeli jet tempur ke AS, untuk mengantisipasi jika ada perang di kawasan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Israel karena Terus Gempur Gaza

13 Februari 2024

5 Negara Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Israel karena Terus Gempur Gaza

Beberapa negara telah menghentikan ekspor senjata ke Israel karena operasi militer yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Petinggi Uni Eropa Desak Dunia Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

13 Februari 2024

Petinggi Uni Eropa Desak Dunia Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak komunitas internasional untuk berhenti memasok senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Berhenti Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

13 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Berhenti Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan banding memerintahkan lewat putusannya agar Pemerintah Belanda berhenti mengekspor suku cadang F-35 yang digunakan Israel di perang Gaza

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

12 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan Belanda mencatat adanya risiko suku cadang tersebut digunakan Israel dalam 'pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional'

Baca Selengkapnya

Terungkap, PM Belanda Ingin Bantu Israel Lolos Tuntutan dari Kejahatan Perang

26 Januari 2024

Terungkap, PM Belanda Ingin Bantu Israel Lolos Tuntutan dari Kejahatan Perang

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bertanya kepada Kementerian Hukum Belanda bagaimana agar Israel lolos dari tuntutan kejahatan perang

Baca Selengkapnya