Bikin Kesepakatan dengan Apple, Qualcomm Didenda Rp 16 Triliun
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Kamis, 25 Januari 2018 19:10 WIB
TEMPO.CO, Brussel - Komisi Eropa telah menjatuhkan denda sebesar € 997 juta atau setara Rp 16,4 triliun terkait pelanggaran yang dilakukan oleh produsen chip asal Amerika Serikat, Qualcomm, sebagaimana dilaporkan
The Hacker News, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca: Perang dengan Qualcomm, Apple Bakal Beralih ke MediaTek dan Intel
Hal itu terjadi karena Qulacomm telah melanggar Undang-Undang Antimonopoli dalam kesepakatan dengan Apple dengan menyalahgunakan dominasinya dalam pasar chipset baseband LTE.
Pada 2015, Komisi Eropa meluncurkan sebuah penyelidikan dan telah mengungkap bahwa Qualcomm telah menyalahgunakan dominasinya dalam pasar chipset baseband LTE dan memaksakan sebuah kesepakatan dengan Apple di 2011.
Komisaris persaingan Uni Eropa Margrethe Vestager mengatakan bahwa Qualcomm tidak memiliki saingan di pasar, tidak peduli seberapa baik produk yang dihasilkannya.
“Dengan kesepakatan itu pembuat iPhone harus membayar Qualcomm jika memutuskan untuk menggunakan chipset lain dari produsen saingannya sampai akhir 2016, hal ini melukai inovasi di sektor chip,” ujar Vestager, seperti dilansir laman The Hacker News, 24 Januari 2018.
Menurut Uni Eropa (UE), Qualcomm telah membayar Apple miliaran dolar agar membuat iPhone menggunakan chip 4G secara eksklusif di semua perangkat iPhone dan iPad. Hal ini guna mengurangi persaingan dari produsen lainnya di industri chip baseband LTE, seperti Intel.
Hal ini, menurut Vestager, adalah sesuatu yang ilegal menurut peraturan antimonopoli UE. Apple menerima pembayaran dari Qualcomm selama kurang lebih 5 tahun, antara 2011 dan 2016. Setelah perjanjian berakhir, Apple mulai menggunakan modem intel LTE pada perangkat iPhone 7 dan 7 Plus.
Baca: Qualcomm Umumkan Snapdragon 845, Xiaomi Pastikan untuk Ponselnya
“Denda yang dikenakan pada pembuat chip memang besar, tapi tidak akan merugikan Qualcomm secara signifikan karena mewakili 4,9 persen dari omset perusahaan di 2017,” kata Vestager.
THE HACKER NEWS