Berbagai Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Selasa, 30 Januari 2018 10:13 WIB

Gerhana bulan parsial yang terlihat dibalik gedung di Berlin, Jerman, 7 Agustus 2017. REUTERS/Hannibal Hanschke

TEMPO.CO, Jakarta - Perjamuan setan, hewan peliharaan pembunuh, dan jaguar kelaparan hanyalah beberapa kambing hitam yang dipersalahkan dunia karena hilangnya bulan selama gerhana bulan.

Baca: Terjadi Bersamaan, Ini Bedanya Gerhana Bulan, Supermoon, Bluemoon

Gerhana bulan total, supermoon, dan bluemoon akan terjadi secara bersamaan pada Rabu, 31 Januari 2018. Peristiwa semacam itu saat ini dirayakan dengan pesta pengamatan, perjalanan darat, dan pembicaraan astronomi. Namun munculnya gerhana tidak selalu menjadi peristiwa yang dinanti orang.

Menurut E.C. Krupp, Direktur Observatorium Griffith di Los Angeles, California, banyak budaya kuno melihat gerhana matahari atau bulan sebagai tantangan terhadap tatanan normal. "Hal-hal yang seharusnya tidak terjadi sedang terjadi," ujarnya, sebagaimana dikutip National Geographic.

Mendengus bulan

Advertising
Advertising

"(Inca) tidak melihat gerhana sebagai sesuatu yang baik," kata David Dearborn, peneliti di Lawrence Livermore National Laboratory di California, yang telah banyak menulis tentang bagaimana Inca melihat astronomi. Akun yang ditulis pemukim Spanyol di New World mencatat praktik bangsa Inca seputar gerhana.

Di antara mitos yang terkumpul adalah cerita tentang seekor jaguar yang menyerang dan memakan bulan. Serangan kucing besar itu menjelaskan warna karat atau merah darah yang dialami bulan selama gerhana bulan total.

Dearborn mengatakan, Inca khawatir, setelah menyerang bulan, jaguar akan menuju bumi untuk memakan orang. Untuk mencegahnya, mereka akan mencoba mengusir pemangsa itu dengan mengguncang tombak ke arah bulan dan membuat banyak suara, termasuk memukul anjing mereka untuk agar melolong dan menyalak.

Seorang raja pengganti

Menurut Krupp, Mesopotamia kuno juga melihat gerhana bulan sebagai serangan terhadap bulan. Tapi, dalam cerita mereka, penyerang itu adalah tujuh setan.

Budaya tradisional, ucap Krupp, menghubungkan apa yang terjadi di langit dengan keadaan di bumi. Dan, karena raja mewakili tanah dalam budaya Mesopotamia, orang-orang memandang gerhana bulan sebagai serangan terhadap raja mereka.

"Kami tahu dari catatan tertulis (bahwa Mesopotamia) memiliki kemampuan yang masuk akal untuk memprediksi gerhana bulan," tutur Krupp. Jadi, untuk mengantisipasi gerhana, mereka akan memasang seorang raja pengganti yang dimaksudkan menanggung beban serangan apa pun.

"Biasanya, orang yang dinyatakan sebagai raja akan menjadi seseorang yang bisa dibuang," kata Krupp. Meski penggantinya tidak benar-benar bertugas, ia akan diperlakukan dengan baik selama masa gerhana, sementara raja sebenarnya menyamar sebagai warga biasa. Begitu gerhana berlalu, seperti dugaan Anda, raja pengganti biasanya lenyap," ucap Krupp. Mungkin, ujar dia, raja pengganti telah disingkirkan dengan racun.

Menyembuhkan bulan

Mitos gerhana yang diceritakan Hupa, suku asli Amerika dari California Utara, memiliki akhir yang lebih membahagiakan.

Menurut Krupp, Hupa percaya bahwa bulan memiliki 20 istri dan banyak hewan peliharaan. Sebagian besar hewan peliharaan itu adalah singa gunung dan ular. Saat bulan tidak membawa cukup makanan untuk dimakan, tutur Krupp, mereka menyerang dan membuatnya berdarah. Gerhana akan berakhir saat istri bulan datang untuk melindunginya, mengumpulkan darahnya, dan memulihkan kesehatannya.

Bagi suku Luiseño di California Selatan, kata Krupp, sebuah gerhana memberi isyarat bahwa bulan sedang sakit. Adalah tugas anggota suku untuk menyanyikan tembang atau doa untuk mengembalikannya menjadi sehat.

Mitos modern

Tidak semua budaya melihat gerhana sebagai hal yang buruk. Hal itu dikatakan Jarita Holbrook, astronom budaya di Universitas Western Cape di Bellville, Afrika Selatan.

Baca: Demi Gerhana Bulan Total, Lampu-lampu Monas Akan Dipadamkan

"Mitos favorit saya berasal dari orang Batammaliba di Togo dan Benin di Afrika,” ucapnya. Dalam mitos ini, matahari dan bulan bertempur selama gerhana bulan dan orang-orang mendorong mereka untuk berhenti. "Mereka melihatnya sebagai saat berkumpul serta menyelesaikan permusuhan dan kemarahan lama," ucap Holbrook. "Ini mitos yang dipegang sampai hari ini."

NATIONAL GEOGRAPHIC

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

44 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

45 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

45 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

49 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

49 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

52 hari lalu

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

14 Oktober 2023

Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

Apa yang perlu diketahui tentang gerhana matahari cincin api hari Minggu besok?

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

6 Mei 2023

Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 tahun, menyatakan ia sangat ingin melihat gerhana bulan penumbra ini.

Baca Selengkapnya