Mendung, Warga Yogyakarta Pantau Gerhana Bulan Pakai Aplikasi

Rabu, 31 Januari 2018 20:46 WIB

Gerhana bulan. financialexpress.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan deras disertai mendung pekat sejak sore terjadi hingga malam di Yogyakarta saat fase gerhana bulan total berlangsung, Rabu malam, 31 Januari 2018. Hal itu membuat ratusan warga yang memadati kawasan Alun Alun Utara hingga Masjid Gede Kauman sedikit kecewa.

Kekecewaan itu antara lain dirasakan anggota komunitas pecinta astronomi yang tergabung dalam Jogja Astro Club (JAC) juga telah menyiagakan sedikitnya empat jenis teleskop bagi warga untuk melihat gerhana, mulai teleskop Goto, Reflektor (dua lensa), serta sebuah Refraktor (cermin). "Kita kurang beruntung karena dari Yogya ini bulan masih tertutup awan gelap saat gerhana sudah dimulai," ujar Ketua JAC Agung Laksana.

Tak hilang akal, demi mengobati kecewa warga yang terlanjur datang, para anggota JAC mengenalkan warga pada tiga jenis aplikasi yang dinilai mampu memantau gerakan gerhana bulan meski sifanya hanya berupa simulasi. Tiga aplikasi yang bisa diunduh melalui Google Play Store di smartphone android itu antara lain Sellarium, Sky Map dan Sky Work. "Meski hanya simulasi namun aplikasi ini real time, bisa menunjukkan posisi bulan," ujar Agung.

Metode kerja aplikasi itu mengandalkan sistem satelit sehingga untuk membidik gerhana saat itu juga harus diarahkan ke sisi timur. Para warga pun berbondong bondong mengarahkan telepon genggamnya ke arah timur sampai mendapatkan gambaran bulan yang mengalami gerhana.

Teleskop teleskop yang dibawa JAC pun hanya terpasang dan kadang warga mengintip dari teleskop itu apakah gerhana sudah bisa terlihat. "Jika malam ini gagal melihat gerhana, ya kita tunggu Juni 2018 nanti, saat itu kemarau semoga cuaca cerah," ujarnya.

Seorang warga yang turut datang ke Masjid Kauman demi melihat gerhana, Kevin Yapade, menuturkan sudah amat berharap sekali dapat melihat fenomena langka itu meski hujan mengguyur Yogya. "Ini kesempatan langka, mengapa harus saya lewatkan, tapi ternyata mendung," ujarnya.

Namun Kevin tak terlalu kecewa setelah dikenalkan dengan aplikasi pemantau gerhana bulan total oleh anggota JAC itu. "Aplikasi ini sudah cukup jadi solusi bagi saya dapat pendidikan soal gerhana," ujar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Sleman itu.

Berita terkait

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

26 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

26 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

27 hari lalu

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.

Baca Selengkapnya

Saran buat Pengendara di Jalan saat Terjadi Gerhana Matahari

36 hari lalu

Saran buat Pengendara di Jalan saat Terjadi Gerhana Matahari

Para pengendara yang sedang berada di jalan diimbau untuk berhati-hati bila saat terjadi gerhana matahari. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

36 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

41 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

41 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

45 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

45 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya