Dunia Satwa: Seperti Bunglon, Cumi-cumi Bisa Berubah Warna

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Rabu, 21 Februari 2018 09:00 WIB

Cumi-cumi (kelas Cephalopoda). (Live Science)

TEMPO.CO, California - Dunia satwa memang unik. Tahukah Anda kalau gurita dan cumi-cumi bisa mengubah warna tubuhnya layaknya bunglon dan kadal? Ya, mereka bisa melakukannya, tapi dengan cara berbeda.

Warna pada organisme hidup dapat terbentuk dengan dua cara, yaitu pigmentasi atau struktur anatomis. Warna struktural muncul dari interaksi fisik cahaya dengan nanostruktur biologis. Banyak organisme memiliki kemampuan itu, tapi mekanisme yang melandasi proses tersebut masih kurang dipahami.

Sekelompok peneliti dari University of California, Santa Barbara, menemukan mekanisme neurotransmitter yang dapat mengubah warna cumi Doryteuthis opalescens secara dramatis. Akumulasi neurotransmitter acetylcholine itu akan menambah kelompok fosfat pada keluarga protein reflectin. Proses ini membuat protein berkondensasi dan mendorong perubahan warna pada binatang.

Baca: Dunia Satwa: Ini 3 Jenis Ikan Hiu yang Sangat Mematikan

Para ilmuwan menggali lebih dalam untuk membongkar mekanisme yang bertanggung jawab atas perubahan warna pada cumi-cumi dan gurita. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science.

Advertising
Advertising

Warna struktural sangat bergantung pada kerapatan dan bentuk material, bukan pada sifat kimianya. Riset tim UCSB menunjukkan bahwa sel khusus iridocyte pada kulit cumi-cumi memiliki lipatan-lipatan pada membran sel yang masuk jauh ke tubuh sel. Lipatan itu menciptakan lapisan yang beroperasi seperti reflektor Bragg.

"Kami tahu bagaimana Cephalopoda menggunakan spektrum warna pelangi untuk kamuflase, sehingga mereka dapat mengontrol transparansinya, bahkan cocok dengan lingkungan sekitarnya," kata Daniel E. Morse, ahli bioteknologi sekaligus Direktur Marine Biotechnology Center/Marine Science Institute, di UCSB seperti dikutip Science Daily.

Gurita dan cumi-cumi juga menggunakan kemampuan itu untuk menciptakan pola membingungkan yang mengganggu kemampuan visual predator. "Pengendalian warna juga membantu koordinasi interaksi, terutama saat kawin, karena mereka terus-menerus mengubah penampilan," ujarnya. "Beberapa jenis sotong, misalnya, bisa berubah dari merah terang, yang berarti menjauhlah, hingga belang seperti zebra, yang bermakna undangan untuk kawin."

Simak artikel menarik lainnya dari dunia satwa hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PROCEEDINGS OF THE NATIONAL ACADEMY OF SCIENCE | SCIENCE DAILY

Berita terkait

Dunia Satwa: Kanguru Sudah Melompat Sejak Jutaan Tahun Lalu

6 Februari 2019

Dunia Satwa: Kanguru Sudah Melompat Sejak Jutaan Tahun Lalu

Peneliti Universitas Uppsala Swedia Benjamin Kear mengungkap bahwa kanguru sudah melompat jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Satwa: Di Jakarta Masih Ada Habitat Buaya Muara

16 Juni 2018

Pengamat Satwa: Di Jakarta Masih Ada Habitat Buaya Muara

Pemerhati satwa dari Kebun Binatang Surabaya Singky Soewadji mengatakan habitat asli buaya muara adalah bantaran sungai.

Baca Selengkapnya

Dunia Satwa: Rahasia di Balik Cara Terbang Burung

30 Maret 2018

Dunia Satwa: Rahasia di Balik Cara Terbang Burung

Ada saja misteri di dunia satwa, salah satunya ialah cara terbang burung.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Primata, BKSDA Aceh Lepas Liarkan 4 Satwa Langka

1 Februari 2018

Peringati Hari Primata, BKSDA Aceh Lepas Liarkan 4 Satwa Langka

Dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melepaskan empat primata langka.

Baca Selengkapnya

Dunia Satwa: Bukan Singa atau Hiu, Ini Predator Nomor 1 di Dunia

4 Januari 2018

Dunia Satwa: Bukan Singa atau Hiu, Ini Predator Nomor 1 di Dunia

Dunia satwa memang penuh dengan keunikan.

Baca Selengkapnya

Suka Bawa Hewan Berwisata, Intip 7 Tips Penting ini

3 Desember 2017

Suka Bawa Hewan Berwisata, Intip 7 Tips Penting ini

Mengajak hewan berwisata bisa saja. Namun ada baiknya para pemilik hewan memperhatikan beberapa tip ini sebelum mengajaknya wisata.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Anjing di Mobil Lama, Bisa Kena Heat Stroke, Apa itu?

3 Desember 2017

Tinggalkan Anjing di Mobil Lama, Bisa Kena Heat Stroke, Apa itu?

Ahli menyarankan hati-hati saat meninggalkan anjing terlalu lama di mobil. Anjing bisa terkea heatstroke.

Baca Selengkapnya

SaveValent, ini Kisah Orang Tinggalkan Anjingnya 8 Jam di Mobil

2 Desember 2017

SaveValent, ini Kisah Orang Tinggalkan Anjingnya 8 Jam di Mobil

Seekor anjing ditinggalkan pemiliknya di dalam mobil selama 8 jam di parkiran mobil. Kisah anjing yang nyaris dehidrasi ini sempat viral di twitter.

Baca Selengkapnya

Sering Dikasih Makan Pengunjung Bikin Satwa TSI Jadi Pengemis

16 November 2017

Sering Dikasih Makan Pengunjung Bikin Satwa TSI Jadi Pengemis

Kebijakan pengelola Taman Safari Indonesia (TSI) yang membiarkan pengunjung bebas memberi makan satwa bisa membahayakan keselamatan satwa.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Bandung Aktifkan Zoo Educator Dampingi Pengunjung

29 Oktober 2017

Kebun Binatang Bandung Aktifkan Zoo Educator Dampingi Pengunjung

Kebun Binatang Bandung kini punya zoo educator, pemandu yang bertugas memberikan informasi tentang hewan dan tumbuhan koleksi kebun binatang.

Baca Selengkapnya