Gagal Tangkap Harimau Sumatera, BBKSDA Bakal Gunakan Senapan Bius

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 22 Februari 2018 14:28 WIB

Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae). Kredit: YouTube

TEMPO.CO, Pekanbaru - Setelah berbagai cara yang dilakukan tidak berhasil, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mempertimbangkan untuk menggunakan senapan bius guna menyelamatkan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terjebak dan berkeliaran di perkebunan sawit Kabupaten Indragiri Hilir.

Baca: 2 Harimau Sumatera Terpantau Berkeliaran di Perkebunan Indragiri

"Opsi penggunaan senjata bius dilakukan setelah kita yakin. Artinya data lapangan, posisi harimau, bergerak ke mana, sudah kita ketahui," kata Kepala Seksi Wilayah II BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo, di Pekanbaru, Kamis, 22 februari 2018.

Mulyo, yang juga menjabat sebagai ketua tim penyelamat harimau itu, mengatakan hingga kini tim yang telah lebih dari satu bulan di lapangan dinilai telah mempelajari pola pergerakan harimau betina remaja itu.

Penggunaan senjata bius, menurut dia, merupakan pilihan terberat dan rencana terakhir itu dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Sebelum menjatuhkan penggunaan bius, BBKSDA Riau bersama polisi yang tergabung dalam tim penyelamat harimau telah berupaya memasang perangkap-perangkap berbentuk kotak besi.

Advertising
Advertising

Setidaknya terdapat enam perangkap yang dipasang dengan masing-masing di antaranya berisi kambing jantan serta babi hutan. Namun, upaya-upaya itu gagal.

Dua ekor harimau betina dewasa masing-masing bernama Boni dan Bonita, masih berkeliaran di perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP). Di lokasi itu, seorang karyawan bernama Jumiati meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan awal Januari 2018.

Perempuan berusia 33 tahun tersebut diserang Bonita saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.

"Bius itu letaknya ketika semua sudah dilakukan," ujar Mulyo. Dia menuturkan nantinya penggunaan senjata bius akan dilakukan oleh tim khusus, yang berbeda dengan tim yang telah berada di lapangan selama hampir dua bulan tersebut.

"Penggunaan senjata bius nantinya akan dilakukan oleh tim khusus, terdiri dari penembak, tim medis, observasi. Mereka sudah siap untuk digerakkan," ujarnya.

Mulyo menjelaskan upaya tim yang melakukan pencarian bukannya tidak membuahkan hasil. Dalam beberapa kesempatan, tim bahkan melihat langsung salah satu dari dua harimau itu berkeliaran di jalanan koridor perkebunan sawit.

Yang terakhir, perjumpaan tim terjadi pada Selasa, 20 Februari lalu. Tim BBKSDA dan polisi yang berjumlah lebih dari 10 orang berjumpa langsung dengan harimau diduga Bonita.

Jarak mereka dengan satwa dilindungi itu hanya sekitar tiga meter. "Itu sudah antara hidup dan mati anggota kita saat itu. Tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali berdoa," ujarnya.

Beruntung, katanya, seluruh personel penyelamat harimau berhasil lepas dari maut, setelah tim cadangan dari kepolisian membantu mereka serta menembakkan senjata api ke udara.

Baca: Populasi Harimau Sumatera di Bengkulu Tinggal 17 Ekor

Hutomo tidak menampik bahwa kejadian itu menjadi salah satu bahan evaluasi untuk menggunakan senjata bius sebagai pilihan terakhir menyelamatkan dan merelokasi harimau Sumatera tersebut ke habitat yang lebih baik.

Berita terkait

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

36 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

40 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

40 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

40 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

42 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

46 hari lalu

Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera diklaim sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan BBTNGL bersama mitra pada 2022.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

47 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya

Sebulan Berburu, Ini Strategi Pemerintah Cari Harimau Sumatera di Lampung Barat

50 hari lalu

Sebulan Berburu, Ini Strategi Pemerintah Cari Harimau Sumatera di Lampung Barat

Pemerintah kirim tiga tim untuk buru harimau sumatera di Kabupaten Lampung Barat. Serangan harimau diduga akibat rusaknya habitat TNBBS Lampung.

Baca Selengkapnya

Kejar Harimau yang Terkam 3 Warga, Jakarta Kirim Tim Pemburu dan Penembak Bius ke Lampung

51 hari lalu

Kejar Harimau yang Terkam 3 Warga, Jakarta Kirim Tim Pemburu dan Penembak Bius ke Lampung

Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkap perkiraan harimau yang berkeliaran di luar zona inti TNBBS itu berusia remaja atau 5-6 tahun.

Baca Selengkapnya

Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

53 hari lalu

Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

Harimau itu menerkam dan menggigit leher petani cabai itu.

Baca Selengkapnya