Guru Besar ITB ke Menteri: Riset Jangan Cuma untuk Naik Jabatan

Jumat, 23 Februari 2018 10:38 WIB

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gede Wenten, mengkritik langsung kebijakan riset di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir. Forum Guru Besar ITB mengundang Nasir pada kegiatan bulanan rapat pleno, Kamis, 22 Februari 2018, di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Bandung.

Menurut Wenten, Indonesia telah lama mengalami krisis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sumber daya manusianya besar tapi hasilnya berkualitas jelek. "Hal itu diperparah oleh pencitraan dalam komunitas intelektual," kata pengajar dan peneliti di Fakultas Teknologi Industri ITB itu.

Wenten juga menilai riset berjalan tanpa arah dan kualitasnya rendah. "Kita sering mengulang-ulang penelitian. Ini pengalaman kami sebagai peneliti. Selain itu, terjadi tumpang-tindih antarlembaga, bahkan laboratorium, sehingga tidak ada kemajuan berarti," ucapnya. Agar sukses dalam pertempuran ke depan, ujar Wenten, harus berfokus pada kualitas dengan kekuatan di budaya intelektual.

Dia pun menyinggung soal paten karya riset. Menurut dia, paten selama ini sering hanya digunakan untuk kenaikan pangkat atau jabatan. "Hampir tidak ada paten yang kompetitif secara komersial dan bukan sebuah terobosan inovasi."

Sebagai akademikus dengan sedikit pengalaman industri dan pengelolaan paten, Wenten menilai kebijakan riset perlu punya gambaran yang jelas dan tajam. "Kebijakannya terkesan berulang-ulang dari periode ke periode. Terkadang tidak nyambung dan membuat bingung," tuturnya.

Advertising
Advertising

Baca: ITB Kalah dari UGM, Ini Kata Rektor

Di hadapan para guru besar ITB, Nasir menyampaikan tentang kebijakan dan masalah riset nasional. Menurut dia, Indonesia dengan jumlah penduduk 262 juta memiliki 4.579 perguruan tinggi. Angkanya lebih banyak daripada Cina yang berpenduduk 1,4 miliar orang lebih dengan 2.824 universitas. "Jumlah perguruan tinggi ternyata tidak berkorelasi positif dengan kemajuan teknologi yang dibangun," katanya.

Fakta lain, kampus di Cina lebih banyak yang masuk 100 besar dalam daftar 500 universitas teratas di dunia. "Indonesia yang masuk daftar ada tiga, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Itu pun tidak termasuk 100 besar," ucap Nasir. Dia merinci, UI menempati peringkat ke-277, ITB ke-331, dan UGM ke-401.

Sedangkan berdasarkan penelisikan Nasir, kurangnya pendidikan tinggi dan pelatihan tenaga kerja Indonesia membuat daya saing rendah. Pun hasil riset. "Semua riset di Indonesia masih lemah," ujarnya.

Dari kalangan industri, ada keluhan lain. Banyak inovasi yang dilakukan perguruan tinggi bobot nilainya jadi berkurang hingga separuh setelah masuk industri. Perbedaan itu akibat pengukuran yang tidak selaras dengan di laboratorium. "Revitalisasi laboratorium perlu untuk lebih dekat dengan ukuran industri. Jangan sampai laboratorium 10, 15, 20 tahun yang lalu ini, saya mohon maaf, harus laboratoriumnya kekinian," tutur Nasir.

Baca: Diprotes Alumni ITB Soal Reklamasi Jakarta, Ini Jawaban Luhut

Simak kabar terbaru dari ITB hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ITB

Berita terkait

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

13 menit lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

26 menit lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

2 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

4 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

5 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

7 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya