Sprint Asia Luncurkan Chatbot Jumienten Berbasis AI

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 5 April 2018 17:53 WIB

CEO Sprint Asia Setyo Harsoyo meluncurkan chatbot Jumienten. Kredit: Tempo/Erwin

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan penggunaan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia yang semakin berkembang, telah menarik Sprint Asia, sebuah perusahaan teknologi Indonesia, untuk meluncurkan Jumienten, sebuah platform chatbot.

Chatbot merupakan sebuah layanan yang didukung oleh sebuah peraturan atau kecerdasan buatan (AI) yang berinteraksi dengan pengguna melalui antarmuka chatting. Chatbot biasanya menggunakan karakter perempuan.

“Penggunaan chatbot oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih di tahap awal, sehingga terbuka peluang lebar di masa depan,” ujar CEO Sprint Asia Setyo Harsoyo di Jakarta, Kamis, 5 April 2018.

Dengan menggunakan solusi Jumienten, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas layanan pelanggan dengan biaya yang lebih hemat dan ketersediaan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.

Advertising
Advertising

Sebagai solusi chatbot, Jumienten dirancang menggunakan teknologi Natural Language Processing yang bisa memahami apa yang pelanggan katakan dengan menganalisa konteks dan arti setiap kata dalam Bahasa Indonesia.

Setyo mengatakan kehadiran chatbot merupakan jawaban atas kebutuhan layanan pelanggan yang semakin kompleks saat ini. Menurut data E-marketer, komunikasi melalui telepon adalah kanal layanan pelanggan yang paling membuat frustrasi, sementara riset Flurry Analytics menyebutkan aplikasi messaging adalah platform aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pengguna smartphone saat ini.

Di Indonesia sendiri, 97 persen pengguna smartphone selalu mengakses aplikasi messaging. “Dengan menggunakan teknologi chatbot, perusahaan akan mampu untuk lebih engage dengan para pelanggan. Selain itu, chatbot dapat digunakan perusahaan sebagai customer service yang akan online 24 jam, sehigga dapat mengurangi biaya customer service samapai 39 persen,” ujarnya.

Sebuah chatbot dapat menghandle lebih dari 500 pelanggan dalam satu waktu, sedangkan manusia hanya bisa menghandle satu pelanggan dalam satu waktu.

Dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI), Jumienten terus-menerus belajar melalui teknologi machine learning dan kombinasi pelatihan dengan ahli bahasa untuk memastikan chatboat ini semakin pintar. Di tahun 2018 ini Sprint Asia menargetkan untuk menggaet puluhan pelanggan perusahaan sebagai pengguna Jumienten.

Berita terkait

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

2 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

2 hari lalu

Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI

Baca Selengkapnya

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

2 hari lalu

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

4 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

4 hari lalu

Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.

Baca Selengkapnya

DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

4 hari lalu

DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

Sejak Februari 2024, hampir 300 developer DANA telah menggunakan GitHub Copilot dalam pekerjaan sehari-hari

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

5 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Canva Perkenalkan Fitur Magic Studio yang Terintegrasi AI, Bisa Ubah Teks Jadi Gambar

9 hari lalu

Canva Perkenalkan Fitur Magic Studio yang Terintegrasi AI, Bisa Ubah Teks Jadi Gambar

Canva rilis fitur Magic Studio yang terintegrasi dengan AI. Mempermudah penggunanya membuat desain.

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

10 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya