Riset: Hubungan Seksual Lebih dari Satu Pasangan Lebih Memuaskan

Jumat, 6 April 2018 16:05 WIB

Ilustrasi seks. radiox.com

TEMPO.CO, Michigan - Hasil riset menunjukkan bahwa hubungan seksual dengan lebih satu pasangan (non-monogami) ternyata memiliki tingkat kepuasan yang jauh lebih tinggi ketimbang monogami. Angka pasti untuk persentase populasi non-monogami memang sangat sulit didapatkan, tapi para peneliti memperkirakan sekitar empat hingga lima persen orang Amerika adalah non-monogami. Hal tersebut terjadi akibat gaya hidup non-monogami yang semakin populer dan perlahan diterima oleh masyarakat Barat.

"Orang yang secara konsekuen non-monogami mungkin tertarik pada variasi seksual. Mereka juga berpikir bahwa memiliki kehidupan seks yang baik itu sangat penting," ujar pimpinan studi yang juga profesor psokologi dari University of Michigan, Terri Conley, seperti dilansir laman Uproxx, akhir Maret lalu.

Bagi sebagian orang melakukan hubungan seksual non-monogami mungkin hal tidak biasa. Bahkan, banyak yang percaya bahwa berganti-ganti pasangan bisa menularkan penyakit berbahaya, seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Namun, bagi sebagian orang, hubungan non-monogami merupakan hal lumrah. Bahkan, ada perilaku romantisme seseorang yang ditujukan lebih dari satu orang (poliamor) secara terbuka.

Baca juga: Riset Terbaru: Cokelat Mungkin Punah pada 2050

Advertising
Advertising

Hasil penelitian itu menyebutkan 617 individu consensus non-monogami (CNM) dan 1.507 monogami menjawab survei pertanyaan terkait frekuensi dan kepuasan seksual. Individu yang diidentifikasi non-monogami menjelaskan bahwa mereka memiliki teman khusus yang tidak memiliki hubungan resmi untuk melakukan hubungan itu.

Penulis merekrut peserta secara daring melalui laman Craigslist dan komunitas non-monogami. Kemudian, kelompok itu dibagi menjadi dua kelomopok, yakni monogami dan non-monogami. Setengah dari kelompok non monogami diidentifikasi sebagai pelaku hubungan seks yang lebih dari satu pasangan secara tertutup, seperempat berada dalam hubungan terbuka, dan sisanya melakukan pertukaran pasangan (swingers).

Jika dibandingkan dengan orang monogami, orang non-monogami melaporkan tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi. Sebanyak 84 persen dari kelompok non-monogami melaporkan mencapai orgasme dalam hubungan seks terakhir mereka. Sedangkan hanya 72 persen dari kelompok monogami yang mengalami hal serupa dalam hubungan seks terakhir

Tidak ada perbedaan frekuensi antara kedua kelompok ini. Namun, orang yang diidentifikasi sebagai swingers melaporkan kepuasan yang lebih besar dalam kehidupan seks mereka, dan jumlah seks yang lebih besar daripada responden monogami. Untuk mereplikasi temuan ini, para peneliti melakukannya penelitian dengan orang-orang yang tidak secara khusus ditargetkan untuk non-monogami atau terutama heteroseksual, hasilnya pun sama.

Penelitian tersebut diterbitkan secara daring pada 23 Maret 2018 dalam Journal of Social and Personal Relationship dengan judul "Sexual satisfication among individuals in monogamous and consensually non-monogamous relationship".

Baca juga: 4 Kesalahan Umum Dilakukan Pasangan setelah Hubungan Seksual

Simak riset menarik lainnya tentang hubungan seksual hanya di kanal Tekno Tempo.co.

UPROXX | JOURNAL OF SOCIAL AND PERSONAL RELATIONSHIP

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

47 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

47 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

47 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

24 Januari 2024

Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

Seorang guru di Amerika Serikat terancam hukuman seumur hidup karena berhubungan seksual dengan muridnya.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya