Apa Hubungan Jabat Tangan dan Bakteri? Simak Riset Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 20 April 2018 09:05 WIB

Ilustrasi berjabat tangan. Shutterstock

TEMPO.CO, Wales - Berjabat tangan memang bagian interaksi sosial, tapi menurut riset, bersalaman ternyata mentransfer bakteri lebih banyak. Penyebaran bakteri melalui tangan ini bisa membahayakan kesehatan individu, terutama pada masa ketika penyakit flu berkembang. Para peneliti pun menyarankan bentuk memberi salam lain yang lebih aman.

Para peneliti dari Aberystwyth University, Wales, melakukan eksperimen dengan berjabat tangan menggunakan sarung tangan karet yang dilumuri lapisan berisi bakteri E. coli. Mereka lalu melakukan berbagai bentuk salam, dari berjabat tangan, menempelkan kepalan tangan (fist bump), hingga melakukan tepukan singkat telapak tangan atau tos (high five).

Laporan yang dimuat dalam American Journal of Infection Control menyebut bakteri yang berpindah saat berjabat tangan bisa 10 kali lebih banyak ketimbang fist bump. Sedangkan kadar penyebaran bakteri saat melakukan tos cuma separuh dari bersalaman. Perpindahan bakteri akibat berjabat tangan erat bahkan dua kali lebih banyak dari bersalaman biasa.

Baca juga: Bakteri Ini Bersarang di Vagina, Adakah Bahayanya?

Area kontak yang lebih kecil dan pendeknya durasi bersentuhan antartangan dinilai mengurangi perpindahan bakteri. Dave Whitworth, peneliti dan pengajar senior di Aberystwyth University, mengatakan riset tersebut mungkin terdengar aneh, tapi ada pesan penting di dalamnya.

Advertising
Advertising

"Saat terjadi pandemi flu atau ketika berada di rumah sakit, Anda mungkin akan berpikir ulang untuk berjabat tangan," kata Whitworth seperti ditulis laman Telegraph.

Fist bump dan high five bisa menjadi alternatif dalam memberi salam. Namun Whitworth sadar bahwa cukup sulit mengganti tradisi jabat tangan dengan fist bump atau high five karena norma sosial. Tidak menjabat tangan orang yang menawarkan untuk bersalaman bisa dinilai tidak sopan.

"Generasi muda sudah mengenal fist bump. Jadi masalahnya ada pada generasi tua dan upaya menjaga tradisi bersalaman," katanya.

Baca juga: Riset: Hubungan Seksual Lebih dari Satu Pasangan Lebih Memuaskan

Peter Hoffman, pakar pengendalian infeksi dari Public Health England, mengatakan fist bump bisa menjadi cara sederhana untuk menghindari penyebaran kuman dari tangan ke tangan. Namun Hoffman mengatakan mencuci tangan bisa mengurangi penyebaran kuman. "Jika mencuci tangan hingga bersih setelah dari toilet, penyebaran kuman bisa ditekan dan risiko sakit juga menurun," katanya.

Menurut Hoffman, cara terbaik untuk mengurangi penyebaran kuman saat memberi salam adalah dengan meniru apa yang dilakukan orang di era Victoria. "Di masa itu, ketika bertemu orang cukup dengan membungkuk pada jarak tertentu, tak perlu khawatir terpapar kuman dari orang lain," katanya.

Baca juga: Ini Fungsi Rahasia Bakteri Usus di Tubuh Kita

Simak riset menarik lainnya tentang bakteri hanya di kanal Tekno Tempo.co.

AMERICAN JOURNAL OF INFECTION CONTROL | TELEGRAPH

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

21 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

34 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

38 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

38 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

48 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

48 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

49 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya