Drone Spionase Inggris Ini Dapat Terbang Hingga 12 Bulan

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 5 Mei 2018 09:00 WIB

Drone Phasa-35. Kredit: Prismatic

TEMPO.CO, London - Baru-baru ini militer Inggris baru saja mengeluarkan sebuah drone yang digunakan untuk misi spionase. Drone ini menggunakan tenaga surya sebagai sumber daya. Hal itulah yang memungkinkan drone ini terbang selama setahun tanpa bensin dan perawatan.

Baca: Marinir AS Uji Senjata Pembunuh Drone

Dinamai sebagai Phasa-35, drone ini nantinya dapat digunakan sebagai penyedia komunikasi yang melingkupi area ketinggian 70.000 kaki.

Menurut BAE System, badan pertahanan Inggris, yang juga bertugas mengembangkan pesawat terbang, persiapan terus dilakukan menuju percobaan penerbangan pertama Phasa-35 di tahun 2019.

Insinyur dari BAE dan Prismatic mengumumkan kerja sama mereka dalam upaya pengembangan pesawat tanpa awak. Paul Brook, penggagas dan direktur manajer dari Prismatic, mengatakan bahwa Phasa-35 adalah sebuah inovasi revolusioner yang dapat mengubah persepsi tentang Beyond Line of Sight (BLOS) -sistem komunikasi yang biasa digunakan militer-.

“Senang rasanya mendapat dukungan dari BAE System perusahaan besarberskala dunia di bidang teknologi,” ujar Brook.

Phasa-35 menggunakan teknologi baterai dengan waktu hidup yang panjang, dan panel surya yang sangat ringan sebagai daya utama yang menjaga penerbangan bertahan hingga 12 bulan. Meski memiliki sayap yang cukup panjang, 35 meter, drone ini hanya berbobot 150 kilogram.

Advertising
Advertising

Bobot ringan pada pesawat yang dibuat untuk terbang di ketinggian yang cukup tinggi, membuatnya sangat sulit terlihat dari bawah.

Model prototipe sukses mengudara pada tahun 2017, dengan keberhasilan itu Prismatic dan BAE System membawa teknologi ini melangkah lebih jauh. BAE System akan berinvestasi pada program pengembangan dan percobaan penerbangan dari Phasa-35. Mereka juga akan membantu untuk mendatangkan para ahli kedirgantaraan.

Baca: Drone Boeing Ini Akan Mengisi Bahan Bakar Jet Tempur di Udara

Tujuan utamanya menurut BAE adalah untuk menciptakan drone bertenaga surya menjadi pesawat yang ‘ramah pasar’. “Prismatic adalah perusahaan yang visioner dan dapat bekerja dengan cepat. Phasa-35 adalah contoh yang bagus dari apa yang tim dapat capai dalam waktu singkat,” kata Minchael Christine, Direktur Strategi dari BAE System.

DAILY MAIL | CITYAM | FIKRI ARIGI

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

13 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya