Waspadai Pemangsa Si Kecil pada Aplikasi Tik Tok dan Musical.ly

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Selasa, 5 Juni 2018 15:54 WIB

Aplikasi Media Sosial Tik Tok. Kredit: YouTube

TEMPO.CO, Hong Kong - Sebuah aplikasi smartphone yang paling populer saat ini, Tik Tok, telah mendapatkan kecaman dari para ahli keamanan siber karena kurangnya perlindungan pengguna melalui pengaturan privasi dibanding dengan platform lain, seperti Facebook dan Instagram.

Baca:
Server Aplikasi Ini Bocor, Puluhan Ribu Akun Anak-anak Terancam
Facebook Tangguhkan 200 Aplikasi untuk Penyelidikan
Ini 6 Aplikasi Jejaring Sosial Terlaris di Dunia

Bahkan penelitian South China Morning Post (SCMP) menemukan ratusan anak-anak Hong Kong berusia sembilan tahun telah mengungkap identitas mereka di platform ini.

Selain Tik Tok, aplikasi adiknya, Musical.ly, telah memicu kekhawatiran di Amerika Serikat dan Australia atas kegagalannya melindungi anak-anak dari pelecehan.

“Saya pikir aplikasi ini sangat buruk dalam melindungi privasi dan keamanan pengguna anak dibandingkan dengan platform utama lain,” kata Konsul Federasi Teknologi Informasi Hong Kong Eric Fan Kin-man setelah menguji aplikasi tersebut kepada SCMP, akhir Mei lalu.

"Tampaknya tidak ada penyaringan untuk pengguna di bawah umur karena delapan dari 10 video selfie yang baru saya lihat jelas dibuat anak-anak."

Advertising
Advertising

Baik Tik Tok dan Musical.ly—yang memungkinkan pengguna membuat video musik pendek dengan menyelaraskan bibir—dimiliki perusahaan Cina, Bytedance.

Didirikan pada 2012, Bytedance adalah salah satu startup teknologi yang paling cepat berkembang di Cina dan dikenal karena penggunaan algoritma dan kecerdasan buatan untuk memilih berita, video, dan konten lain untuk pembaca.

Menurut Tik Tok, aplikasi ini bukan untuk pengguna di bawah 16 tahun, dan perusahaan akan menghentikan akun pengguna jika diperlukan. Namun SCMP sebelumnya mengungkapkan informasi pribadi dari ratusan pengguna anak sedang diekspos secara terbuka di platform ini.

Video selfie dengan tema atau tindakan yang menjurus ke arah seksual ditemukan di aplikasi ini, bersama dengan orang dewasa yang menggunakan platform ini untuk menguntit gadis remaja.

Aplikasi ini hanya mengizinkan dua setelan pengguna saat mengunggah agar video sepenuhnya jadi milik pribadi—hanya untuk tampilan pembuat konten—atau klip yang sepenuhnya terbuka untuk umum.

Di Jepang, beberapa orang ditemukan mengunggah klip memalukan atau klip seksual yang disimpan dari Tik Tok ke platform lain untuk mengolok-olok pembuat konten atau menarik klik.

"Anak-anak tidak mengerti bahwa video tidak dapat benar-benar dihapus secara online," kata Fan. "Sebelum mereka menghapus, yang lain mungkin telah menyimpan video di telepon seluler mereka karena semua orang dapat melihat dan mengunduh dari platform ini, dan server Tik Tok menyimpan datanya."

Mantan perwira polisi Australia, Susan McLean, ahli cyber security, telah memperingatkan publik tentang risiko keamanan untuk anak-anak dari aplikasi Musical.ly, yang populer di kalangan anak muda di Amerika, Eropa, dan Australia.

ABC News melaporkan pemangsa telah mengirim pesan kepada anak-anak di Musical.ly, meminta foto telanjang, termasuk kepada seorang gadis berusia tujuh tahun di Amerika.

Musical.ly, aplikasi lip-syncing yang populer di kalangan remaja dan anak muda, telah dijual ke raksasa media sosial Cina, Toutiao. Kesepakatan penjualan itu tidak diungkapkan. Namun beberapa sumber mengatakan kepada TechCrunch bahwa Bytedance, perusahaan di balik layanan agregator berita utama Cina, Toutiao, akan membayar antara US$ 800 juta (sekitar Rp 10,8 triliun) dan US$ 1 miliar (sekitar Rp 13,5 triliun) untuk membeli Musical.ly.

SOUTH CHINA MORNING POST | ABC NEWS | TECHCRUNCH

Berita terkait

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

4 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

8 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

11 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

11 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

12 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya