"Pengiklan kini wajib memberikan informasi lebih rinci mengenai organisasi dan iklan yang mereka jalankan. Dengan itu akan menjadi lebih akuntabel terhadap iklan sekaligus mencegah segala bentuk penyalahgunaan di Facebook," tulis Leathern dan Rodgers dalam keterangan yang diterima Tempo akhir pekan ini.
Facebook menyebutkan bahwa pengguna sekarang dapat melihat iklan yang sedang dijalankan halaman Facebook Instagram, Messenger dan jaringan mitra lainnya, meskipun tidak menjadi target dalam iklan tersebut.
Dengan masuk ke halaman Facebook, pengguna dapat mengunjungi halaman apa saja seperti pilihan Info dan Iklan. Kemudian, pengguna akan melihat tampilan visual dan teks iklan dari halaman tersebut, juga dapat menandai postingan iklan yang mencurigakan dengan mengklik Laporkan iklan.
Selain itu, pengguna juga dapat mempelajari lebih lanjut mengenai sebuah halaman tertentu, meski mereka tidak beriklan. Misalnya, pengguna bisa dengan mudah melihat informasi kapan halaman dibuat dan perubahan pada nama halaman jika ada.
"Kami akan menambahkan lebih banyak informasi mengenai sebuah Halaman dalam beberapa minggu ke depan," tambah mereka. "Kami akan segera meluncurkan fitur pelabelan dan pengarsipan untuk iklan politik di Brasil, menjelang pemilihan umum pada bulan Oktober. Sebelumnya kami meluncurkan fitur ini di Amerika Serikat pada bulan Mei."
Mulai bulan depan, setiap pengiklan politik di Brasil harus mendaftarkan diri di Facebook sebelum menjalankan iklannya. Masyarakat Brasil akan melihat label khusus pada iklan pemilu dan semua iklan tersebut akan ditambahkan ke dalam arsip Facebook.
Sebagian besar iklan di Facebook dijalankan oleh organisasi resmi, baik bisnis kecil yang sedang mencari konsumen baru, grup advokasi yang sedang menggalang dana untuk kampanye sosial mereka, maupun seorang politisi yang mencalonkan diri untuk jabatan tertentu di pemerintahan.
"Namun, kami menyadari bahwa pelaku kejahatan bisa saja menyalahgunakan produk kami. Langkah ini hanyalah awal dari apa yang kami lakukan dan kami akan terus menggali cara baru untuk memperbaiki layanan kami," tulis mereka.
Dengan menampilkan transparansi pada semua iklan serta halaman yang menjalankan iklan tersebut,
Facebook akan semakin mudah menemukan segala bentuk penyalahgunaan untuk memastikan para pengiklan, termasuk pelaku kejahatan, bisa mempertanggungjawabkan iklan yang mereka jalankan.