BMKG Perbarui Tipe Gempa Lombok, Pakar ITB Beri Peringatan

Senin, 6 Agustus 2018 11:44 WIB

Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin, 6 Juli 2018. Gempa Lombok menyebabkan 82 orang meninggal dunia, ratusan orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan warga lainnya mengungsi ke tempat yang aman. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui tipe Gempa Lombok pasca gempa Ahad, 5 Agustus 2018 dan sepekan sebelumnya. Dari semula tipe satu, Gempa Lombok diklasifikasikan menjadi tipe dua.

Baca: Gempa Lombok Capai Magnitudo 7, Ini Kata Pakar Gempa ITB
Baca: Gempa 7,0 SR di NTB: Terjadi 14 Gempa Susulan, Begini Petanya

"Gempa Lombok saat ini tipe dua, meski sebelumnya kita nyatakan sebagai tipe satu, karena saat itu belum tahu akan terjadi gempa besar," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Senin, 6 Agustus 2018.

Berdasarkan data dari BMKG, gempa Ahad 5 Agustus 2018 pukul
18:46:35 WIB pada koordinat lintang -8.37 dan bujur 116.48 bermagnitudo 7.0 dengan kedalaman 15 kilometer. Lokasinya berjarak 18 kilometer arah barat laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Sumber gempa itu dekat dengan sumber gempa bermagnitudo 6,4 tepat sepekan sebelumnya, Ahad, 29 Juli 2018, pukul 05:47:39 WIB di garis lintang -8.26 dan bujur 116.55 berkedalaman 10 kilometer. Lokasinya berjarak 28 kilometer arah barat laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Daryono merujuk ahli gempa Jepang Kiyoo Mogi (1963), mengatakan gempa tipe dua dicirikan oleh munculnya serangkaian gempa kecil sebagai pendahuluan (foreshocks), kemudian terjadi gempa utama dengan kekuatan besar, selanjutnya diakhiri serangkaian gempa susulan dengan magnitudo dan frekuensi kejadian yang terus mengecil.

Advertising
Advertising

Adapun gempa tipe satu, dicirikan munculnya gempa utama yang diikuti oleh sejumlah gempa susulan dengan magnitudo dan frekuensi kejadian yang terus mengecil.

Peneliti dan ahli gempa dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano mengatakan, jenis gempa di Indonesia beragam di suatu lokasi zona gempa.

Dia menyarankan semua pihak agar berhati-hati ketika mengklasifikasikan tipe gempa, apalagi ketika menjadi informasi yang dikonsumsi publik. "Saya sendiri suka agak khawatir, apakah ada gempa lanjutan yang lebih besar," katanya, Senin, 6 Agustus 2018.

Menurut Irwan, beberapa fakta gempa di daerah tektonik aktif yang sudah lama tidak gempa, banyak memicu kejadian gempa besar. Gempa yang memicu lindu lebih besar ada beberapa model gempa di Indonesia.

Berdasarkan kejadian gempa sebelumnya di daerah lain di Indonesia, jeda waktu antara gempa pendahuluan dengan gempa utama beragam. Ada yang berselang bulanan, mingguan, bahkan dalam hitungan jam. Apa yang dikira gempa utama, ternyata kemudian merupakan gempa awal atau pendahuluan.

Berdasarkan statistik, kata Irwan, kebanyakan jenis gempanya langsung gempa utama yang diikuti gempa susulan. Jenis gempa pendahuluan yang kuat dilanjut gempa utama yang lebih besar magnitudonya, kasusnya lebih sedikit. Termasuk Gempa Lombok belakangan ini. "Tapi yang seperti itu beberapa kali pernah terjadi di Indonesia," kata Irwan.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

23 menit lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

7 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

11 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

12 jam lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

13 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

16 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

23 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

1 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

1 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya