Lontaran Material Gunung Anak Krakatau Capai Garis Pantai

Selasa, 21 Agustus 2018 14:23 WIB

Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Untuk gempa vulkanik dangkal tercatat 38 kali dengan amplitudo 3-30 mm dan durasi 5-15 detik. Lalu gempa vulkanik dua kali dengan amplitudo 29-30 mm, S-P 1-1,5 detik, dan durasi 10-20 detik. ANTARA FOTO/Elshinta

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kristianto, mengatakan lembaganya sengaja memperlebar areal terlarang untuk dimasuki di sekitar Gunung Anak Krakatau sudah sekitar sebulan terakhir, dari radius 1 kilometer menjadi 2 kilometer.

Baca: Gunung Anak Krakatau Kian Tinggi, Ini Penjelasan Ilmiahnya

“Sekarang lontaran materialnya sudah sampai ke pantai,” katanya kepada Tempo di ruang kerjanya di Bandung, Selasa, 21 Agustus 2018.

Kris mengatakan, beberapa bulan terakhir terindikasi terjadi peningkatan suplai magma Gunung Anak Krakatau. Material pijar yang terlontar akibat letusan strombolian, yang menjadi ciri khas gunung itu, mulanya hanya terlontar sampai sekitar kawah gunung itu, tapi kini terpantau sudah mencapai garis pantai.

Pengamatan Gunung Anak Krakatau kini dilakukan secara intens di pos pengamatan di Pasauran, Banten, yang berjarak 42 kilometer dari gunung itu. Letusan strombolian, yang mirip dengan kembang api, bisa terlihat jelas pada malam hari dari pos tersebut. “Material pijar itu, kalau difoto dengan kamera kecepatan rendah, bisa dilihat jatuhnya ke mana. Ini ada yang sudah mencapai pantai,” ujar Kris.

Kris mengatakan lembaganya khawatir dengan kebiasaan wisatawan dan nelayan, yang kerap nekat mendarat ke pulau Gunung Anak Krakatau di tengah kemungkinan lontaran material letusan gunung, yang jangkauannya lebih jauh dari biasa.

Advertising
Advertising

“Sekarang banyak wisatawan yang masuk pulau. Cuma, berangkat dari peningkatan aktivitasnya itu, dengan adanya letusan menerus, makanya kita naikkan radiusnya dari 1 kilometer jadi 2 kilometer,” ucapnya.

Kris menuturkan lontaran material letusan Gunung Anak Krakatau saat ini kerap menembus jarak hingga lebih dari 1 kilometer dari puncak. Biasanya, lontaran material letusan tersebut hanya jatuh di sekitar kawah. Penyebab lontaran letusan makin jauh adalah peningkatan suplai magma gunung itu. “Pengaruh dari suplainya, lontaran tadi makin jauh. Tidak disarankan sekarang ini untuk merapat ke Pulau Anak Krakatau,” tuturnya.

Menurut Kris, lontaran letusan material pijar itu sebenarnya tidak berbahaya asal manusia tidak mendekatinya. Lontaran material letusan tersebut bahkan bisa dinikmati keindahannya dari pulau-pulau terdekat dari gunung itu. “Apalagi malam hari, sering kelihatan aktivitas letusan strombolian. Bisa dilihat lewat kamera tele pada malam hari semburan material pijar tersebut,” katanya.

Kris berujar aktivitas letusan gunung Anak Krakatau relatif fluktuatif. Saat ini, misalnya, abu letusan gunung itu cenderung terpantau sekitar 200-300 meter dari kawahnya. “Lebih banyak abu letusan itu terbawa angin ke arah barat daya,” ujarnya.

PVMBG mengamati aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai mengalami peningkatan pada 25 Juni 2018 dengan peningkatan aktivitas kegempaan. Pada Juli 2018 mulai terpantau gempa embusan, yang disusul dengan sejumlah letusan. Pada Sabtu, 18 Agustus 2018, misalnya, terpantau 578 kali gempa letusan. “Sekarang cenderung menurun lagi. Tapi aktivitas gunung itu masih terpantau gempa letusan di atas 100 kali sehari. Pada tanggal 20 Agustus 2018, misalnya, terpantau 169 kali gempa letusan,” ucap Kris.

Berita terkait

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

5 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

8 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

20 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

46 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

54 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

26 Februari 2024

PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

PVMBG memodernisasi sistem pemantauan gunung api pada 2023.

Baca Selengkapnya

5 Gunung di Jepang Selain Fuji yang Menarik Dikunjungi, Ada Lanskap Studio Ghibli di Miyanoura

27 Januari 2024

5 Gunung di Jepang Selain Fuji yang Menarik Dikunjungi, Ada Lanskap Studio Ghibli di Miyanoura

Jika ingin menikmati Negeri Sakura dari ketinggian, berikut 5 puncak gunung di Jepang selain Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Bali Overtourism, 5 Wisata Alam Terbaik di Lombok Ini Tidak Terlalu Padat

18 Januari 2024

Bali Overtourism, 5 Wisata Alam Terbaik di Lombok Ini Tidak Terlalu Padat

Bali sudah overtourism, berikut alternatif wisata Lombok yang tak kalah indah

Baca Selengkapnya

Wisata Spa Blue Lagoon Buka setelah Erupsi Gunung Berapi di Islandia

13 Januari 2024

Wisata Spa Blue Lagoon Buka setelah Erupsi Gunung Berapi di Islandia

Blue Lagoon pertama kali ditutup pada November karena ancaman aktivitas gunung berapi di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya