BMKG Luruskan Kabar Prediksi Gempa M 9.5 di Indonesia

Senin, 27 Agustus 2018 15:01 WIB

Selembar foto di reruntuhan bangunan terdampak gempa bumi di Desa Jeringo, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 22 Agustus 2018. BNPB mengatakan korban meninggal gempa Lombok mencapai 515 jiwa sejak rentetan bencana terjadi pada 27 Juli lalu. ANTARA/Ahmad Subaidi

Tempo.co, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluruskan beredarnya berita prediksi seorang peneliti asing dari Brigham Young University Prof. Ron Harris terkait potensi gempa besar M 9.5 di wilayah Indonesia. Berita itu telah menimbulkan keresahan dan kecemasan masyarakat.

Baca: 2 Segmen Sesar Lombok Masih Kosong Gempa Besar, BMKG: Artinya...
Baca: Dituntut Bisa Prediksi Potensi Gempa Lombok, Ini Penjelasan BMKG

Kabar tersebut berbentuk pesan di media sosial dan WhatsApp yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa Megathrust dengan kekuatan besar di Pulau Jawa, khususnya Jakarta dengan M 8.9. Pesan tersebut menyertakan nama peneliti asing dari Brigham Young University.

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly, mengatakan bahwa berita tersebut merupakan berita lama dan disebar ulang ke masyarakat. Ia menyayangkan ada pihak yang mengemas dan membumbui pesan ilmiah tersebut sehingga diinterpretasikan sebagai ramalan.

“Perlu kami tegaskan kembali bahwa hingga saat ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi gempa bumi secara presisi mengenai kapan dan berapa kekuatannya," tambah Sadly, di Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Berita tersebut menyertakan link artikel dari website wartaekonomi.co.id pada tahun 2017. Menurut Sadly, penyataan Prof. Harris yang dikutip pada laman www.wartaekonomi pada 05 Agustus 2017 itu mengkaji palaeo tsunami (sejarah tsunami dimasa lalu).

Advertising
Advertising

Diakui Sadly, seperti yang dikatakan oleh Prof. Harris, bahwa Indonesia pernah mengalami gempa besar yang mengakibatkan tsunami selain di Aceh. Kondisi ini terlihat dari endapan purba di pulau Jawa, Bali, Lombok dan Sumba di bagian selatan.

Hal ini dikarenakan Indonesia terletak berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni Indo-Australia dari sebelah Selatan, Eurasia dari Utara, dan Pasifik dari Timur. Akan tetapi, lanjut dia, penjelasan kapan dan di mana tempatnya secara pasti masih tanda tanya besar.

Sadly mengatakan, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang sepenuhnya terletak di dalam kawasan "cincin api" sehingga bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Fakta kondisi inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat Indonesia sehingga perlu dibutuhkan sikap kesiapsiagaan dan mitigasi.

"Gempa bisa terjadi sewaktu-waktu, kapan pun dan di mana pun. Namun kita berupaya jangan sampai ada korban dan dapat meminimalisir resiko dampak gempa bumi, dengan cara tidak panik dan paham apa yang harus disiapkan sebelum, saat, dan setelah gempa bumi," terang Fadly dalam keterangan tertulisnya

Sadly mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan ketepatan informasinya.

"Pastikan informasi terkait gempa bumi bersumber dari BMKG. Silakan akses info BMKG melalui website maupun media sosial ‘infobmkg’, bukan yang lain. Kami terus memantau selama 24 jam," tambahnya.

MUHAMMAD ISA

Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 jam lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

9 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

10 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

11 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

11 jam lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

14 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

16 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

17 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

18 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

19 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya