Listrik Tenaga Surya Diklaim Lebih Hemat, Begini Perhitungannya

Minggu, 9 September 2018 00:19 WIB

Siswa kelas 11 jurusan listrik memasang panel sel surya di atap sekolah mereka di SMK Prakarya Internasional, Bandung, 30 Mei 2018. Pemasangan ini sebagai salah satu pembelajaran di bidang sumber energi berkesinambungan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjelaskan, sudah saatnya Indonesia menggunakan listrik tenaga surya untuk menjadi sumber daya utama. Alasannya, lebih hemat biaya jangka panjang.

Baca juga: Inilah yang Terjadi Saat Kita Memiliki Banyak Tenaga Surya

"Kalau tentang hemat dalam hal energinya, mungkin tidak. Karena bisa saja konsumsi energinya tetap. Tapi dari sisi biaya energinya bisa berpotensi berhemat," ujar Direktur Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika, dan Elektronika BPPT Andhika Prastawa saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat, 6 September 2018.

BPPT telah merekomendasikan tenaga surya untuk listrik dalam acara focus group discussion bertema "Penyusunan Roadmap Industri Manufaktur Komponen dan Usulan Kebijakan untuk Mempromosikan TKDN Industri Pembangkit Surya".

Baca juga: Pertamina Bersiap Kembangkan Tenaga Surya

Advertising
Advertising

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan telah mendorong tumbuhnya manufaktur komponen pembangkit tenaga surya di dalam negeri. Pemanfaatan energi surya menggunakan teknologi solar photovoltaic (PV) atau sel surya menjadi salah satu sumber energi pilihan.

"Memang perhitungannya tidak sederhana. Dengan pelanggan memasang solar PV rooftop, yang terhubung jaringan PLN (Perusahaan Listrik Negara), pelanggan bisa mengurangi biaya tagihan PLN," ucap Andhika. "Pengurangan biaya tagihan itu dapat mengembalikan biaya peralatan solar PV rooftop selama lebih-kurang delapan tahun."

Baca juga: Pertamina Bersiap Kembangkan Tenaga Surya

Saat ini, Andhika melanjutkan, sudah mulai banyak perusahaan yang menyediakan sekaligus memasangkan solar PV. Harganya memang bisa dibilang mahal. Untuk instalasi 1 kW kira-kira dibanderol seharga Rp 15-20 juta.

"Setelah delapan tahun, baru pelanggan dapat menggunakan listrik hemat biaya karena mendapat listrik gratis dari PV, di samping listrik PLN yang dikonsumsi," tutur Andhika. "Karena harga tarif listrik non-subsidi sebesar Rp 1.460 sehingga dapat mengembalikan modal dalam waktu delapan tahunan."

Baca juga: Arab Saudi Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya 200 Gigawat

Simak artikel menarik lain tentang listrik tenaga surya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

6 Jenis Energi Terbarukan yang Bisa Diterapkan di Indonesia

21 Januari 2024

6 Jenis Energi Terbarukan yang Bisa Diterapkan di Indonesia

Energi terbarukan menjadi alternatif energi tradisional yang mengandalkan bahan bakar fosil, dan cenderung tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.

Baca Selengkapnya

Natal Bercahaya di Serdang Bedagai

29 Desember 2023

Natal Bercahaya di Serdang Bedagai

PJU-TS energi surya terangi Natal di Kampung Juhar.

Baca Selengkapnya

Cahaya Terang di Kabupaten Deli Serdang

28 Desember 2023

Cahaya Terang di Kabupaten Deli Serdang

Penerangan jalan umum tenaga surya di Deli Serdang.

Baca Selengkapnya

Potensi Tenaga Surya EBT Paling Besar di RI, ESDM: Pemanfaatannya Masih Kecil

2 Desember 2023

Potensi Tenaga Surya EBT Paling Besar di RI, ESDM: Pemanfaatannya Masih Kecil

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji potensi energi baru terbarukan paling besar Indonesia adalah energi surya (energi matahari).

Baca Selengkapnya

Pendanaan Jadi Isu Krusial Transisi Energi, IESR Usulkan Kemitraaan Pembiayaan antara Indonesia-Cina

18 Oktober 2023

Pendanaan Jadi Isu Krusial Transisi Energi, IESR Usulkan Kemitraaan Pembiayaan antara Indonesia-Cina

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebut Indonesia membutuhkan pendanaan sekitar US$ 1 triliun untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Pastikan Pembangunan PLTS 50 Megawatt Selesai Tepat Waktu

18 Agustus 2023

Otorita IKN Pastikan Pembangunan PLTS 50 Megawatt Selesai Tepat Waktu

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim pembangunan pembangkit listrik tenaga surya alias PLTS 50 megawatt di kawasan IKN akan selesai tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Deretan Kritik Faisal Basri ke Jokowi, dari Nikel hingga Mimpi Kembangkan Kendaraan Listrik Sendiri

11 Agustus 2023

Deretan Kritik Faisal Basri ke Jokowi, dari Nikel hingga Mimpi Kembangkan Kendaraan Listrik Sendiri

Faisal Basri memang dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi. Ia mengkritik sejumlah kebijakan, antara lain soal hilirisasi nikel hingga kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Terobosan Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

7 Juli 2023

Terobosan Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim termasuk kenaikan suhu global, bencana alam seperti banjir, kekeringan, badai, dan kebakaran hutan, serta perubahan pola curah hujan.

Baca Selengkapnya

Blue Bird Target Kurangi 2.000 Ton Emisi Karbon Pakai Panel Surya

13 Juni 2023

Blue Bird Target Kurangi 2.000 Ton Emisi Karbon Pakai Panel Surya

Blue Bird juga targetkan 500 unit mobil listrik untuk Jakarta, Bali termasuk Bandung dan Surabaya. Yang ada saat ini ....

Baca Selengkapnya