Tim Ilmuwan Unsyiah Bikin Alat Pengering Ikan untuk Nelayan Aceh

Jumat, 14 September 2018 10:59 WIB

Alat pengering tenaga surya yang dirancang tim dari Fakultas Teknik Pertanian Unsyiah, Banda Aceh, untuk membantu masyarakat nelayan mengolah ikan di Gampong Patek, Kabupaten Aceh Jaya. Dok Teknik Pertanian Unsyiah

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan dari Departemen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, menciptakan alat pengering tenaga surya, untuk membantu masyarakat nelayan di Gampong Patek, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya. Bantuan tersebut bagian dari Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Air Paling Murni di Dunia

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Mustaqimah mengatakan, pengabdian ini menyasar kelompok usaha pengolahan ikan masyarakat, yang sering melakukan pengolahan ikan asin, ikan peda dan juga keumamah. "Selama ini masyarakat melakukan pengolahan dan pengeringan ikan dengan metode sederhana yaitu dengan pengeringan di bawah paparan matahari langsung," kata dia, Kamis, 13 September 2018.

Menurut dia, metode tradisional tersebut selama ini memiliki kelemahan, antara lain sangat tergantung cuaca dan juga rentan terkontaminasi debu, lalat dan juga gangguan hewan lainnya. Di samping itu, usaha-usaha masyarakat juga belum memiliki kemasan yang baik untuk produk hasil olahan. "Kami melatih mareka untuk menggunakan alat pengering dan juga mengemas dengan baik menggunakan kemasan yang menarik, hiegenis dan juga meningkatkan nilai jual."

Baca juga: Ilmuwan Ini Temukan Cara Identifikasi Pedofil Hanya dari Tangan

Advertising
Advertising

Alat pengering tenaga surya yang dirancang tim dari Fakultas Teknik Pertanian Unsyiah, Banda Aceh, untuk membantu masyarakat nelayan mengolah ikan di Gampong Patek, Kabupaten Aceh Jaya. Dok Teknik Pertanian Unsyiah

Diswandi Nurba, anggota tim, mengatakan alat yang mereka ciptakan berupa pengering surya sederhana, menyempurnakan desain dengan perbaikan exhaust fan di outlet udara. Prinsip kerja alat ini sangat sederhana dan tepat guna.

Dinding alat yang terbuat dari acrilic mampu memerangkap panas dan meningkatkan suhu udara di dalam alat sehingga dapat melakukan pengeringan dengan baik. Uap air akan tersedot oleh exhaust fan yang bergerak secara alami dengan hembusan udara lingkungan di outlet, sehingga tidak terjadi kondensasi uap air di dalam alat.

"Kita berharap masyarakat pengguna dapat memberikan masukan-masukan untuk pengembangan lebih lanjut," kata Diswandi.

Baca juga: Ilmuwan Klaim Planet Sembilan Ada di Balik Neptunus

Teknologi tepat guna yang diterapkan dengan sistem natural convection pada inlet udara sudah efektif untuk membantu dalam proses pengeringan ikan. Sistem ini tidak membutuhkan input energi yang lain.

Salah seorang perwakilan dari kelompok usaha pengolahan ikan masyarakat, Mukhtar, bahagia dengan adanya alat ini "Kami menerima ilmu dan pengalaman yang baru. Mudah-mudahan alat dan metode yang diberikan Unsyiah dapat bermanfaat untuk kami dan meningkatkan produksi usaha kami," ujarnya.

Baca juga: Ilmuwan: Robot Seks Tidak Punya Manfaat Medis

Simak kabar terbaru dari ilmuwan lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

11 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

IDI dan USK Berikan Beasiswa S1-S3 untuk Mahasiswa Palestina

28 Desember 2023

IDI dan USK Berikan Beasiswa S1-S3 untuk Mahasiswa Palestina

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh memberikan beasiswa pendidikan bagi 83 mahasiswa asal Palestina.

Baca Selengkapnya

USK Ubah Limbah Ikan Tuna Jadi Kolagen untuk Kosmetik Antiaging

5 Desember 2023

USK Ubah Limbah Ikan Tuna Jadi Kolagen untuk Kosmetik Antiaging

Dalam penelitian tentang kolagen dari ikan ini, USK bekerja sama dengan perusahaan pengolah limbah ikan.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya