Tim ITB Bangun Kubah Bambu di Lombok Utara, Simak Fungsinya

Jumat, 14 September 2018 16:44 WIB

Kubah bambu bikinan tim ITB di Lombok Utara. (itb.ac.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim satuan tugas kiriman Institut Teknologi Bandung atau ITB mendirikan bangunan unik di Lombok Utara. Bangunan berbentuk kubah (dome) itu terbuat dari rangkaian batang bambu. Penggunaannya sebagai pos komando dua kampus untuk koordinasi kegiatan bantuan korban gempa Lombok.

Baca juga: Bikin Pendeteksi Kanker Serviks, Mahasiswa ITB Terinspirasi Ibu

ITB dan Universitas Mataram bekerja sama di pos itu, yang terletak di Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Pembuatan bangunan yang seperti separuh bola raksasa tersebut dilakukan sejak 7 September lalu oleh enam mahasiswa ITB, dibantu empat tukang.

Perancangnya Andry Widyowijatnoko dari Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB. Model bangunan kubah itu dinamakan Geodesik Dome 3V. "Pemasangan rangkanya dua sampai tiga hari dengan penutupnya," kata Andry, Jumat, 14 September 2018.

Baca juga: Dosen ITB Ini Masuk Daftar 30 Ilustrator Botani Terbaik Dunia

Advertising
Advertising

Bahan utama bambu berasal dari lokasi sekitar. Menurut Andry, jenis bambu apa saja bisa dipakai, kemudian dipotong-potong sesuai dengan tiga jenis ukuran. Kubah itu bergaris tengah 10 meter dan setinggi lima meter. Penutup kubah berupa kain membran parasut antiair sehingga aman dari siraman hujan.

Kubah yang di Lombok bersifat sementara. Bangunan sejenis ada yang dipakai permanen oleh komunitas astronomi di Bandung untuk planetarium mini. Menurut Andry, biaya total pembuatan kubah seukuran itu sekitar Rp 80 juta, sudah termasuk semua bahan dan ongkos pekerja. "Biaya paling mahal sekitar setengahnya untuk membuat sambungannya," ujar dia.

Sambungan bambu itu terbuat dari baja yang dipesan khusus di Bandung. Alat penyambung itu bisa dibongkar pasang untuk pendirian kubah sementara di lokasi lain. "Kalau untuk hunian sementara atau tetap agak kurang nyaman karena panas di siang hari," ucap Andry.

Baca juga: Pakar ITB Sebut Kondisi Gunung Merapi Seperti Perempuan Hamil Tua

Tanpa jendela, pintunya pun hanya dari sobekan kain penutup yang membungkus kubah. Sedikit bagian di bawah yang terbuka menjadi ventilasi sekeliling bangunan. Karena itu, kata Andry, kubah itu lebih cocok sebagai posko tempat penyimpanan barang bantuan untuk korban gempa.

Selain kubah, tim satuan tugas ITB juga membuat dua jenis bangunan lain berbahan bambu untuk hunian sementara bagi warga pengungsi serta sekolah darurat. Bentuknya seperti terowongan dari rangka bambu yang diikat dengan tali lalu ditutup terpal. "Bangunan teknologi sederhana ini relatif tahan gempa dan jauh lebih nyaman dibandingkan tenda segitiga," kata Andry. Agar tidak terbawa angin karena ringan, bangunan darurat itu harus diikat dengan tali seperti tenda kemah.

Baca juga: Ini Kiat Aman dari Sambaran Petir Menurut Pakar ITB

Simak kabar terbaru dari ITB hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

21 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

3 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

7 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

9 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

9 hari lalu

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

11 hari lalu

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

11 hari lalu

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

11 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya