Sesar Palu-Koro Memanjang 500 KM, Terpanjang Kedua di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Minggu, 30 September 2018 01:14 WIB

Peringatan Gempa Donggala oleh BMKG. Twitter.com/@BMKG

TEMPO.CO, Jakarta - Sesar Palu-Koro, biang keladi dari gempa Donggala dan tsunami Palu, adalah patahan terpanjang kedua di Indonesia setelah sesar Sumatera (1.900 kilometer). Sesar ini memiliki panjang 500 kilometer, membelah Pulau Sulawesi, memanjang dari utara di Teluk Palu hingga Teluk Bone di Selatan.

Baca juga: Gempa Donggala dalam Catatan Sejarah Sesar Palu Koro

Sesar ini menyebabkan gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02, Jumat, 28 September 2018. Berdasarkan pesan yang disampaikan lewat akun Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan sejauh ini daftar korban meninggal sebanyak 384 orang dan bisa bertambah.

Sesar--dalam bahasa Inggris disebut fault--merupakan retakan di kerak bumi yang mengalami pergeseran atau pergerakan. Dikenal tiga jenis sesar: sesar normal (normal fault), sesar naik (reverse fault), dan sesar geser mendatar (strike-slip fault). Sesar dinyatakan aktif jika ada pergerakan dalam kurun 10 ribu tahun.

Baca juga: Video Detik-detik Gempa 7,7 SR Guncang Donggala

Advertising
Advertising

Di Sulawesi terdapat banyak patahan aktif karena pulau itu berada di kawasan pertemuan tiga lempeng besar, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Peta Sumber Gempa Nasional 2017, yang disusun Pusat Studi Gempa Nasional, menunjukkan ada 48 sesar atau sumber gempa di Sulawesi. Angka itu naik dibanding pada 2010 yang hanya 12 sesar.

Sesar Palu-Koro menjadi ancaman terbesar bagi Sulawesi Tengah, terutama Kota Palu. Setiap tahun pergeserannya sekitar 4,5 sentimeter. Rekaman sejarah menunjukkan gempa terkuat di sesar ini terjadi pada 1909, yang diperkirakan berkekuatan magnitudo 7. Menurut catatan ahli geologi Belanda, Abendanon, gempa itu menghancurkan desa-desa di Sulawesi Tengah.

Aktivitas sesar Palu-Koro juga pernah memicu gempa besar di Watusampu, Teluk Palu, 90 tahun lalu, yang menewaskan 14 orang. Ratusan rumah penduduk serta kantor pemerintah di Kota Palu dan Kota Donggala rusak. Gempa dengan magnitudo 6,5 itu pun memicu gelombang tsunami di Teluk Palu.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Doakan Korban Gempa Donggala

"Masyarakat menyebutnya air laut berdiri," kata Trinirmalaningrum, Direktur Perkumpulan Skala, lembaga nirlaba yang aktif mengkampanyekan pengurangan risiko bencana, seperti dikutip dari majalah TEMPO edisi 17 Juli 2017.

Sebagai salah satu patahan terbesar di Indonesia, ironisnya dokumentasi tentang sesar Palu-Koro sangat sedikit. Hal ini berbeda dengan sesar Semangko, yang membentang dari utara hingga selatan Sumatera. "Para peneliti gempa dunia lebih mengenal sesar Semangko. Sedangkan Palu-Koro kurang terdengar," ujarnya. Patahan besar lainnya adalah sesar Sorong. Hanya, sesar ini sebagian besar berada di laut.

Baca juga: Video Warga Rekam Saat Tsunami Terjang Kota Palu

Simak artikel menarik lainnya tentang sesar Palu-Koro hanya di kanal Tekno Tempo.co.

MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

6 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

7 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

9 hari lalu

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal

Baca Selengkapnya

Pulau Jawa Dikepung Sesar Aktif, Berpotensi Gempa

29 hari lalu

Pulau Jawa Dikepung Sesar Aktif, Berpotensi Gempa

Ditemukan 75 titik sesar aktif di sepanjang Pulau Jawa. Total sesar aktif di Indonesia mencapai 400.

Baca Selengkapnya

Potensi Risiko Gempa, BRIN Lakukan Pemetaan Sesar Sepanjang Pulau Jawa

31 hari lalu

Potensi Risiko Gempa, BRIN Lakukan Pemetaan Sesar Sepanjang Pulau Jawa

Gempa muncul di daerah yang kurang dipelajari (understudied) sebelumnya, seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan di Laut Jawa dekat Pulau Bawean.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 3,7 Guncang Pangandaran dari Laut Selatan

20 Februari 2024

Gempa Bermagnitudo 3,7 Guncang Pangandaran dari Laut Selatan

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 3,7 di laut selatan Kabupaten Pangandaran. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Sumedang: Indonesia Punya Setidaknya 295 Sesar Aktif Penyebab Gempa, Apa Itu?

8 Januari 2024

Gempa Sumedang: Indonesia Punya Setidaknya 295 Sesar Aktif Penyebab Gempa, Apa Itu?

Sesar aktif adalah retakan atau lipatan di kerak bumi di mana batuan di sekitarnya bergeser, merobohkan, atau saling bergerak.

Baca Selengkapnya

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

8 Januari 2024

Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles.

Baca Selengkapnya

BMKG Menyimpulkan Sesar Sumedang Penyebab Gempa Merusak 31 Desember 2023

8 Januari 2024

BMKG Menyimpulkan Sesar Sumedang Penyebab Gempa Merusak 31 Desember 2023

Gempa Sumedang diakibatkan oleh gempa bumi kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sumber kombinasi.

Baca Selengkapnya