BMKG: Kalau Ada Gempa Kuat, Jangan Tunggu Peringatan Dini Tsunami

Senin, 1 Oktober 2018 12:32 WIB

Suasana pemukiman yang rusak akibat gempa Donggala berkekuatan 7,4 SR dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada 28 Agustus 2018. Data BNPB sementara mencatat korban tewas mencapai 384 jiwa, lebih dari 500 orang luka berat, 29 orang hilang dan ribuan rumah rusak. ANTARA/BNPB

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, masyarakat perlu menjadikan gempa yang terasa kuat sebagai peringatan dini tsunami, terutama bagi warga yang sedang atau tinggal di daerah pantai.

Baca: Buta Soal Tsunami Palu, Ini Kata BMKG
Baca: Ahli ITB Duga Longsor Bawah Laut Picu Tsunami Palu, Ini Tandanya
Baca: Gelombang Pasang Berperan pada Tsunami Palu? Simak Penjelasannya

"Kalau ada gempa kuat lagi sedang di pantai jangan tunggu peringatan dini, langsung lari karena yang bisa menyelamatkan diri itu evakuasi mandiri," katanya, Ahad, 30 September 2018.

Gempa kuat yang dimaksud, kata Daryono, berdasarkan skala intensitas gempa. Patokannya bukan skala besaran atau magnitudo, karena itu terkait juga dengan jarak kedalaman sumber gempa.

Dia mencontohkan gempa bermagnitudo skala 4, tapi dangkal dengan kedalaman 10 kilometer, bisa menjadi gempa kuat. Sebaliknya andai gempa bermagnitudo 8 namun di kedalaman 600 kilometer lebih, guncanganya tidak signifikan. "Gempa kuat itu minimal berskala intensitas V-VI MMI," katanya.

Berdasarkan keterangan BMKG, tanda gempa berskala intensitas V itu getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak yang terbangun ketika tidur, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti.

Adapun gempa berskala intensitas VI ditandai oleh getaran yang dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding berjatuhan dan cerobong asap pada pabrik rusak, atau terjadi kerusakan ringan pada bangunan.

BMKG merupakan lembaga resmi yang bertugas mengeluarkan peringatan dini tsunami ke publik. Namun teknologinya yang menggunakan Indonesia Tsunami Early Warning System (INA TEWS) itu diakui Daryono tidak bekerja efektif untuk pantai-pantai rawan yang dekat dengan sumber gempa. "Karena golden time-nya itu sangat singkat," katanya.

Misalkan tsunami sampai ke pantai kurang dari sepuluh menit, sementara petugas BMKG perlu waktu menganalisisnya sekitar empat hingga lima menit. Sisa waktu lima menit sudah mepet untuk upaya evakuasi dan penyelamatan diri.

"Yang paling bagus menjadikan gempa kuat itu sebagai peringatan dini tsunami, entah apa akan terjadi tsunami atau tidak, itu urusan belakangan yang penting nyawa selamat dulu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Gempa Donggala bermagnitudo 7,4 yang disertai tsunami pada Jumat sore, 28 September 2018, mengakibatkan korban jiwa dan luka. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban tewas hingga Ahad, 30 September 2018 sebanyak 832 orang.

Mayoritas atau 821 orang diantaranya berasal dari Kota Palu, dan 11 korban tewas dari Kabupaten Donggala. Kebanyakan korban tewas dilaporkan akibat tertimpa reruntuhan dan terjangan tsunami.

"Yang meninggal dan telah teridentifikasi akan segera dimakamkan secara massal, karena pertimbangan kesehatan," kata Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Ahad, 30 September 2018. Adapun korban luka tercatat 540 orang. Jumlah pengungsi sebanyak 16.732 orang yang berada di 24 titik.

Simak artikel lainnya tentang tsunami di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

6 menit lalu

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,6 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Senin 20 Mei 2024 pada pukul 20.42 WIB.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

4 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

4 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

5 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

5 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

6 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya