Alasan Tsunami di Teluk Lebih Berbahaya Dibanding Pesisir Terbuka

Selasa, 2 Oktober 2018 06:02 WIB

Personel TNI menggendong seorang lansia korban gempa dan tsunami Palu-Donggala saat tiba di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 1 Oktober 2018. Sejak evakuasi hari pertama diperkirakan 2.000 korban selamat telah tiba di Makassar setelah dievakuasi melalui jalur udara. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Ahli dan peneliti tsunami dari Institut Teknologi Bandung atau ITB, Hamzah Latief, mengatakan tsunami di daerah teluk lebih berbahaya dibandingkan di kawasan pesisir terbuka jika berasal dari sebuah gempa yang sama lokasi dan besarannya.

“Lebih besar gelombangnya yang masuk teluk, terakumulasi energinya,” ujarnya, Senin, 1 Oktober 2018.

Baca: Buta Soal Tsunami Palu, Ini Kata BMKG
Baca: Jadikan Gempa Kuat Peringatan Dini Tsunami, Ini Patokannya
Baca: BMKG: Kalau Ada Gempa Kuat, Jangan Tunggu Peringatan Dini Tsunami

Sementara pada tsunami yang menuju pesisir terbuka, gelombangnya merambat ke kiri dan ke kanan atau tersebar. Sedangkan tsunami yang masuk ke teluk gelombangnya berkumpul dan jadi terjebak.

Selain itu, ada faktor yang bisa memperkuat gelombang tsunami, yaitu dinding teluk. “Kalau gelombang masuk kemudian sampai kepala teluk, terefleksi lagi gelombangnya, ketemu sama gelombang datang jadi semakin membesar,” ujar Hamzah.

Advertising
Advertising

Situasi itu bisa makin runyam saat disertai longsoran batuan sedimen di bawah laut. Kalau blok batuannya besar dan meluncur ke dasar, efek gelombang tsunami bisa membesar. Hamzah menduga tsunami yang menerjang Teluk Palu ikut dipengaruhi longsoran.

“Lokasi longsornya kita belum tahu, yang pasti di dalam teluknya. Kalau lihat rekaman video airnya kotor berarti dia ambrol di dalam teluk,” katanya.

Beberapa kasus tsunami yang menerjang teluk di Indonesia, kata Hamzah, seperti di Pulau Seram pada 1890-an sampai membuat kampungnya hilang. “Bukan disapu gelombang tapi longsor ke bawah tenggelam,” ujarnya. Sementara tsunami di daerah pesisir terbuka misalnya di Maumere pada 1992.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringata Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daryono juga mengakui, tsunami di daerah teluk lebih berbahaya daripada di kawasan pesisir terbuka.

Mengutip keterangan laman BMKG, gempa pembangkit tsunami biasanya memiliki ciri-ciri; lokasi sumber gempa terletak di laut, kedalaman pusat gempa relatif dangkal yaitu kurang dari 70 kilometer. Adapun gempanya bermagnitudo besar yaitu lebih dari 7,0. Selain itu, mekanisme penyesarannya adalah sesar naik (thrusting fault) dan sesar turun (normal fault).

“Kalau besaran gempanya kurang dari magnitudo lima, tidak cukup kuat membangkitkan tsunami,” kata Daryono.

Potensi tsunami di Indonesia, menurut catatan BMKG, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Wilayahnya seperti bagian barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, Nusa Tenggara, utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta bagian timur Pulau Kalimantan.

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

3 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

4 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

5 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

10 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

14 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya