Waspada, Ini Tanda-tanda Peringatan Dini Banjir Bandang

Selasa, 16 Oktober 2018 11:03 WIB

Petugas menggunakan alat berat berusaha menggeser batu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Sabtu, 13 Oktober 2018. Penyelamatan dan pencarian korban masih dilakukan, medan yang berat dan lokasi yang berada di pinggir hutan membuat akses sulit untuk dijangkau. ANTARA/Holik Mandailing

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Kkimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menganalisis kondisi potensi hujan ekstrem selama satu minggu ke depan yang dapat mengakibatkan banjir bandang.

Baca: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Bandang Seminggu Mendatang
Baca: Prediksi Banjir Bandang Bisa Lewat Google Earth, Begini Caranya
Baca: Usai Gempa, Banjir Bandang Diprediksi Intai Lombok

"Ada beberapa tanda-tanda peringatan dini akan terjadinya banjir bandang. Air sungai yang tiba-tiba keruh atau mengalir bersama lumpur, pasir bahkan ranting pohon. Kadang juga disertai kenaikan muka air sungai sekitar 10 sampai 20 sentimeter," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawari di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 15 Oktober 2018.

Dwikorita menjelaskan bahwa secara keilmuan, banjir bandang dikontrol oleh tiga kondisi utama. Pertama, kondisi geologi yang terjadi pada daerah hulu dari sungai-sungai yang mengalir di zona pegunungan dengan tektonik aktif. Berkaitan dengan kondisi patahan aktif dan kekar-kekar yang membentuk pegunungan dan lembah-lembah sungai.

Kedua, kata dia, kondisi seismisitas atau kegempaan dengan kekuatan mulai dari magnitudo 2,5 hingga 4. Kemudian, ketiga, adalah adanya curah hujan ekstrem yang memicu terjadinya banjir bandang.

"Jika terjadi satu tanda saja, itu harus segera keluar dari lembah sungai, meskipun tidak ada hujan. Karena di daerah terdampak tidak terkena hujan ekstrem, banjir bandang akan datang sangat cepat, karena hanya beberapa detik dan surut sangat cepat. Harus segera berpindah dari hulu sungai," kata Dwikorita.

Ketiga kondisi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya longsor-longsor atau runtuhan batuan pada lereng dan lembah sungai pegunungan atau perbukitan aktif. Endapan longsor tersebut terakumulasi dalam lembah yang akhirnya membendung aliran sungai dari arah hulu.

BMKG telah menganalisis bahwa ada beberapa tempat yang berpotensi mengalami banjir bandang dalam kurun waktu satu minggu ke depan, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Wilayah tersebut rentan karena berada di sekitar zona tektonik aktif, yaitu kaki perbukitan struktural yang curam dan berbentuk memanjang.

"Selain itu hal yang harus dilakukan adalah perlu melakukan inspeksi di hulu sungai, untuk melacak adanya endapan-endapan longsor di hulu sungai," tambah Dwikorita. "Endapan tersebut perlu segera ditangani agar tidak terakumulasi membendung sungai dan akhirnya jebol meluncur ke bahwa saat hujan ekstrem terjadi."

Simak artikel lainnya tentang banjir bandang di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

4 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

5 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

8 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

8 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

9 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya