Ilmuwan MIT Bikin Prototipe Pesawat Bertenaga Angin Ionik

Senin, 26 November 2018 14:59 WIB

Ilmuwan MIT bikin prototipe pesawat bertenaga angin ionik. Kredit: MIT News

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan aeronautika di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge, Amerika, telah merancang, dan berhasil menerbangkan jenis pesawat baru yang tidak memiliki bagian penggerak seperti propelan atau turbin jet, serta tidak memerlukan bahan bakar fosil, dan tidak memiliki suara keras.

Baca: Konsorsium ITB dan MIT Akan Bikin Bus dan Motor Roda Tiga Listrik
Baca: ITB dan MIT Gelar Riset Baterai Moda Listrik Generasi Ketiga

"Pesawat yang ditenagai oleh elektro-aerodinamika, sebuah proses di mana kekuatan listrik mempercepat ion dalam cairan, dan menciptakan sebuah fenomena yang disebut angin ionik yang menghasilkan gaya dorong dalam arah yang berlawanan dengan aliran ion," tertulis dalam jurnal yang diterbitkan Journal Nature, Rabu, 22 November 2018.

Jurnal berjudul 'Flight of an aeroplane with solid-state propulsion' itu menyatakan bahwa ini merupakan kemajuan potensial dalam teknologi penerbangan-udara. Ketika arus melewati dua elektroda, yang lebih tipis dari yang ada, itu menciptakan angin di udara. Jika tegangan yang cukup diterapkan, angin yang dihasilkan dapat menghasilkan gaya dorong tanpa bantuan motor atau bahan bakar.

"Teknologi semacam itu sebenarnya sudah ada selama beberapa waktu, dapat membantu untuk mendukung pesawat luar angkasa di luar atmosfer Bumi," kata seorang insinyur aerospace kepada Scientific American, seperti dilansir laman fortune.com.

Namun, menurut laporan Popular Science, peneliti MIT merancang drone yang beratnya sekitar 5 pon (setara 2,3 kilogram), dengan lebar sayap sekitar 16 kaki (setara 4,8 meter). Dalam sepuluh penerbangan uji, pesawat bertenaga elektro-aerodinamis itu terbang sejauh 230 kaki sekitar 11 mil per jam. "Kemudian menabrak dinding," kata seorang peneliti dalam laporan tersebut.

Advertising
Advertising

Namun pencapaian tersebut disambut sebagai awal yang menjanjikan untuk penerbangan udara masa depan. Elektro-aerodinamika mungkin tidak akan mengganti baling-baling dan turbin jet dalam waktu dekat, tapi bisa membuka pintu ke alternatif baru dalam perjalanan udara.

"Anda bisa membayangkan semua jenis pesawat memiliki sistem propulsi diam tanpa tanda inframerah, ini sangat bermanfaat bagi militer atau keamanan," kata profesor MIT Steven Barrett, seorang rekan penulis pada studi Nature.

Simak artikel menarik lainnya tentang penelitian ilmuwan MIT hanya di kanal Tekno Tempo.co

JOURNAL NATURE | SCIENTIFIC AMERICAN | FORTUNE.COM | POPULAR SCIENCE

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

5 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

17 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

6 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

7 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

7 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

7 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya