LIPI: Kerusakan Karang Mayoritas Akibat Alam dan Perubahan Iklim

Rabu, 28 November 2018 13:27 WIB

Sejumlah ikan badut berada di sekitar anemon yang hidup di terumbu karang di wilayah peraian konservasi Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ), Jepara, Jawa Tengah, 4 Agustus 2018. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Status terumbu karang dalam kategori sangat baik di Indonesia hanya 6,56 persen dengan jumlah 70 site, yang buruk persentasinya 36,18 persen dengan jumlah 386 site. Kategori buruk dari terumbu karang tersebut diakibatkan oleh kondisi alam atau perubahan iklim global.

Baca: LIPI Ungkap Kondisi Terumbu Karang, Sangat Baik Hanya 6,56 Persen
Baca: Indonesia Kenalkan Cara Rehabilitasi Terumbu Karang ke Dunia

"Secara umum kerusakan terjadi karena perubahan iklim global. Kerusakan bisa terjadi karena alam dan atropogenik. Untuk alam contohnya gempa bumi atau tsunami seperti di Laut Banda, populasi pemangsa polikarang yang tinggi, serta perubahan iklim global," ujar Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Giyanto di Ruang Seminar Besar Widya Graha LIPI, Jakarta Selatan, Rabu, 28 November 2018.

Pengambilan karang alami yang dilakukan oleh nelayan atau pengusaha karang telah memenuhi non detrimental finding (NDF) yang ditetapkan CITES. Berdasarkan hasil kajian Pusat Penelitian Oseanografi yang dilakukan di beberapa provinsi tempat pengambilan karang, kegiatan tersebut ternyata tidak menyebabkan kerusakan maupun penurunan yang signifikan terhadap populasi karang di alam.

Akibat dari perubahan iklim, kata Giyanto, kondisi terkini terumbu karang di Indonesia mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu. Selain kategori sangat baik dan buruk, kondisi karang di Indonesia dalam kategori baik jumlahnya 245 site atau 22,96 persen, sementara kategori cukup sebanyak 366 site atau 34,3 persen

"Sementara kerusakan akibat antropogenik itu contohnya seperti tangkap berlebih adanya ketidakseimbangan, pengeboman dan racun, penambangan, pencemaran, sedimentasi, pariwisata, pengerukan, pengurugan dan pembangunan pantai," lanjut Giyanto.

Terumbu karang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tapi rentang terhadap kerusakan, serta membutuhkan waktu yang lama dan perlakuan khusus untuk mengembalikan terumbu karang seperti semula.

Berdasarkan hasil pemetaan 2018 dan data sampai 2017, kata dia, beberapa lokasi seperti di Nias kesehatan terumbu karang kurang karena perairan agak keruh, Raja Ampat juga kurang bagus dan Wakatobi yang tinggi karena tutupan karangnya bagus.

Peneliti lain yang juga dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Suharsono menjelaskan bahwa Indonesia merupakan pusat dari ekosistem terumbu karang, khususnya Indonesia bagian tengah.

"Australia itu enggak ada kerusakan dari manusia hanya sedikit sekali, hanya karena kegiatan pariwisata. Bleaching hanya terjadi di Indonesia Barat, sementara Indonesia Timur tidak pernah kena karena terdapat arus lintas Indonesia yang bisa menjaga karang," tambah Suharsono.

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

18 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

18 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

19 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

19 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya