TEMPO.CO, Jakarta - Pembuat chip mobile terbesar di dunia, Qualcomm, menggunakan smartphone 5G untuk menyingkirkan Intel dan Apple. Hal itu terlihat dalam pertemuan teknologi Qualcomm di Hawaii pekan lalu, sebagaimana dilaporkan CNET, 9 Desember 2018.

Baca: Qualcomm Umumkan Prosesor Snapdragon 855 untuk Ponsel 5G
Baca: Qualcomm Snapdragon 8cx Resmi Dirilis, 7nm Pertama di Dunia
Baca: Chipset Tangguh Qualcomm Snapdragon 8150 Bakal Rilis 4 Desember

Satu demi satu, para eksekutif membandingkan perolehan kecepatan dan baterai prosesor Qualcomm yang akan menggerakkan ponsel dan laptop 5G dan 4G ke model-model milik pesaingnya, Intel dan Apple.

Qualcomm memang baru saja mengumumkan prosesor andalan terbarunya untuk ponsel 5G, Snapdragon 855, pada Snapdragon Technology Summit di Hawaii, 4 Desember 2018.

Dengan prosesor baru itu Qualcomm menginginkan pangsa PC Intel, dan ingin menghukum Apple karena meninggalkan chip Qualcomm dari iPhone saat ini dan masa depan.

Qualcomm juga ingin membalikkan persepsi bahwa Apple, dengan bisnis prosesor seluler internalnya, memimpin teknologi chip.

Bagi Qualcomm, upaya itu adalah kunci untuk mempertahankan posisinya sebagai pembuat chip mobile terbesar di dunia. Penjualan smartphone mulai melambat, tetapi Qualcomm terus mendapatkan manfaat dari menawarkan fitur yang harus dimiliki dalam chip terbarunya.

Sepanjang acara tiga hari pekan lalu, Qualcomm mencari mitra kelas berat seperti Samsung, Verizon, AT & T, Lenovo, Google, dan Microsoft untuk mengumumkan berita seperti smartphone 5G pertama akan diluncurkan pada 2019, serta menggali lebih dalam soal manfaat kecepatan dan kekuatan luar biasa dari chip baru itu.

Chipset Snapdragon 855 akan mendukung sebagian besar smartphone Android pada tahun 2019 dan prosesor 8cx baru, yang dirancang khusus untuk Windows 2-in-1s, yang akan memperluas pijakan Qualcomm ke dalam komputasi PC.

Pergeseran dari 4G ke 5G akan menandai transformasi besar dalam cara orang menggunakan perangkat, dan cara perangkat ini akan berbicara satu sama lain.

5G lebih dari sekadar mengunduh lebih cepat. Teknologi ini akan menempatkan miliaran perangkat lain secara online dan memungkinkan operasi jarak jauh dan mobil otonom yang dapat berbicara satu sama lain untuk menghindari tabrakan. Qualcomm mengandalkan teknologi terbaru ini untuk membuatnya tetap merajai chip mobile.

CNET | THE VERGE