Dampak Tsunami, Ini Tindakan Jika Dipatok Ular Tanah

Selasa, 1 Januari 2019 14:11 WIB

Ular tanah marak di Banten setelah bencana tsunami. Kredit: Wikipedia

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat mengatakan daerah terdampak tsunami Selat Sunda di Banten kini tergolong rawan oleh ular tanah yang memiliki bisa mematikan.

Baca: Setelah Tsunami, Banten Rawan Ular Tanah Mematikan

"Bisa ular ini jenisnya Haemotoxcyn, jika mengigit akan merusak jaringan darah, melepuh, bengkak dan mual, hingga muntah darah," katanya, Selasa, 1 Januari 2019.

Orang yang dipatuk atau digigit ular tanah, akibatnya bisa fatal jika tanpa pertolongan dalam waktu 10-12 jam setelah teracuni bisa. "Dampaknya akan mengakibatkan kecacatan atau kematian," ujarnya.

Tindakan pertama jika orang digigit ular tanah yaitu imobilisasi atau dibidai. Cara itu untuk menahan bagian yang kena gigitan tidak bergerak dengan alat seperti kayu, bambu dan sejenisnya. pengikatan bagian yang tergigit dengan kayu atau sejenisnya.

Advertising
Advertising

Cara itu bertujuan agar fase lokal bisa ular tidak segera berubah menjadi fase sistemik ke dalam tubuh. "Setelah digigit, luka tidak boleh disobek, disedot atau ditekan-tekan," kata Aji. Setelah itu larikan korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapat antivenom.

Pembersihan puing pasca tsunami Selat Sunda di daerah Banten rawan serangan ular tanah yang mematikan. Satwa bernama ilmiah Agkistrodon rhodostoma memiliki bisa atau racun yang tinggi sehingga berbahaya. "Provinsi Banten adalah habitat ular tanah atau oray gibuk dalam bahasa lokal," kata Aji.

Saat membersihkan puing dan sampah di kawasan terdampak Tsunami Selat Sunda, petugas, warga atau relawan diminta berhati-hati. Beberapa kasus laporan sudah masuk soal keberadaan ular tanah di lokasi puing bangunan. "Banten memang daerah endemik ular tanah sejak dulu, sudah banyak korbannya," kata Aji.

Ular berwarna coklat dengan motif pada tubuhnya dan berbentuk kepala segitiga ini sangat mudah ditemukan di kebun masyarakat hingga pekarangan rumah. Menurut Aji, ular tanah sering mematuk warga yang secara tidak sengaja menginjak atau menyentuhnya.

Saat ini di daerah terdampak tsunami, ular tanah akan mencari lokasi yang nyaman untuk mencari makan dan sembunyi. Tsunami, kata Aji, banyak membuka area baru yang memungkinkan ular beraktivitas dan berkeliaran tanpa terganggu manusia untuk mencari makan.

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

3 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

4 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

4 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

6 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

6 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

7 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

11 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya