Perubahan Lahan Jadi Penyebab Longsor Sukabumi? Simak Analisisnya

Rabu, 2 Januari 2019 16:45 WIB

Petugas dibantu warga mencari korban yang tertimbun reruntuhan rumah akibat tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 1 Januari 2019. Dalam peristiwa tersebut, 22 orang belum ditemukan. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Longsor Sukabumi yang terjadi pada, Senin petang, 31 Desember 2018, diduga disebabkan karena faktor tata guna lahan dan keberadaan mata air. Longsor tersebut menimbun satu kampung adat Cigarehong, Desa Cisolok.

Baca juga: Longsor Sukabumi dan Cerita 20 Tahun Lalu

Menurut peneliti longsor dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adrin Tohari, perubahan tata guna lahan akan mengganggu kondisi hidrologi lereng. Pepohonan dapat menahan dan mengontrol air hujan yang masuk ke dalam tanah. Namun ketika pepohonan hilang menjadi lahan terbuka, tanamannya tidak sanggup mengendalikan air hujan yang masuk ke dalam tanah.

Selain faktor hujan, pola aliran air bawah permukaan juga berperan memicu longsor. Ada kemungkinan, aliran air bawah permukaan dominan menuju ke bagian lereng yang disebabkan faktor geologi bawah permukaan. Ketika bagian lereng mudah sekali jenuh dan atau muka air tanah mudah terbentuk di bagian lereng, kondisinya akan lebih rentan dibandingkan bagian lereng lainnya.

"Prinsip dasarnya dari kejadian longsor di suatu lereng adalah kenaikan muka air tanah atau kejenuhan tanah," ujarnya. Adrin menduga ada aliran dari mata air ke bagian lereng yang longsor. Airnya biasa dipakai penduduk untuk kebutuhan harian, karena ada pemukiman di bawahnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Analisis Peneliti LIPI soal Penyebab Longsor Sukabumi

Dugaan kuat Adrin klop dengan keterangan Pemangku adat atau kasepuhan Sirna Resmi Abah Asep Nugraha. Menurut Abah Asep, di lereng itu ada beberapa mata air yang merembes. Warga menampungnya di selokan untuk kebutuhan air minum dan irigasi sawah.

"Di atas ada mata air, beberapa keluar airnye merembes," ujarnya Rabu, 2 Januari 2019. Abah juga mengatakan, lereng sejak 20 tahun lalu dibuka untuk lahan sawah. Warga Kampung Cigarehong telah mendiami tanah adat itu sejak 1941-1942 dan mengandalkan padi untuk konsumsi harian sesuai aturan adat.

Sebelumnya, kata Abah, kejadian longsor kecil telah terjadi di lereng itu sekitar 20 tahun silam. Dia juga telah mengingatkan warga namun untuk pindah, mereka terkendala urusan lahan dan membuat bangunan baru karena ekonomi warga pas-pasan. Longsor menimbun Kampung Cigarehong, Senin petang, 31 Desember 2018. Kampung itu kata Abah, bagian dari kampung adat atau kasepuhan Sirna Resmi. Penghuninya 101 orang. Dari total 33 rumah kampung adat di sana, tiga diantaranya luput dari longsoran.

Baca juga: Tahun 2019, Longsor di Sukabumi, Gempa di Lombok

Simak kabar terbaru seputar longsor Sukabumi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

10 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

7 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

8 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

12 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

14 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

17 hari lalu

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

Kurir ekspedisi itu membuat laporan palsu ke polisi telah menjadi korban begal. Uang hasil COD dipakai untuk membayar cicilan motor.

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

18 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya