Retakan Gunung Anak Krakatau, Kemungkinan Tsunami Sangat Kecil

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amri Mahbub

Kamis, 3 Januari 2019 18:02 WIB

Foto udara letusan gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu 23 Desember 2018. Pada tahun 2000-an Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan kegempaan terutama pada September 2005. Sementara Oktober 2007 aktivitas kegempaannya kembali meningkat dan terjadi letusan abu setinggi 200 meter. ANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, mengatakan retakan di Gunung Anak Krakatau tidak akan membuat longsoran hebat. Menurut Rudy, retakan lazim terjadi setelah terjadi letusan. "Longsoran itu biasa dari suatu letusan," ujar Rudy di Cafe 289, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 3 Januari 2019.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 1.600 Meter

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan retakan ini muncul setelah gunung menyusut dari 338 meter menjadi 110 meter. Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan ini bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer, retakan ini lebih kecil dibanding longsoran yang mengakibatkan tsunami pada 22 Desember 2018, yakni 90 juta kubik.

Menurut Rudy, bila terjadi longsor pun tidak ada yang dapat memprediksi kapan itu terjadi. Karena retakan selepas letusan itu hal biasa. Ia menambahkan karena volumenya yang relatif lebih kecil, kemungkinan tsunami susulan yang diakibatkan dari longsoran ini juga sangat kecil. Namun ia mengatakan masalah mitigasi tsunami ditangani oleh BMKG, sedangkan mereka di Badan Geologi hanya menangani masalah vulkanologi.

Baca juga: BNPB: Letusan Gunung Anak Krakatau Tak Akan Sebesar Krakatau

Advertising
Advertising

Adapun sensor pendeteksi letusan, dia mengklaim, sudah terpasang sejak lama. Tahun 2018 saja, kata dia, Badan Geologi sudah tiga kali mengganti alat sensor. Terakhir dua sensor dipasang. Satu rusak akibat letusan besar dan akan kembali dipasang saat kondisi gunung sudah tenang.

Pakar Vulkanologi, Surono, mengimbau agar kabar retakan ini tidak dianggap luar biasa. Seputar keretakan ini, menurut dia, dapat menimbulkan keresahan terhadap masyarakat terdampak. "Longsorannya yang harus dipastikan. Retakan itu menyebabkan longsor atau tidak, tsunami lagi atau tidak. Masyarakat kan yang kemarin ketakutan akan ketakutan lagi," ucap dia di lokasi sama.

Baca juga: Letusan Gunung Anak Krakatau Bercampur Air, Menuju Segala Arah

Simak kabar terbaru seputar Gunung Anak Krakatau hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

21 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

6 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

10 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

11 hari lalu

Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.

Baca Selengkapnya

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

11 hari lalu

Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.

Baca Selengkapnya