Angin Puting Beliung Terjang Aceh, Ini Penyebab dan Tandanya

Rabu, 9 Januari 2019 14:38 WIB

Warga mulai membersihkan rumahnya pasca angin puting beliung melanda kawasan Batutulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat Jumat 7 Desember 2018. Angin puting beliung melanda kawasan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat sekitar pukul 15.00 WIB, pada Kamis sore 6 Desember 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandung - Selama sepekan awal Januari 2019, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tujuh kejadian angin puting beliung di berbagai daerah di Indonesia, dengan kasus terbaru di daerah Bener Meriah, Aceh, Senin, 7 Januari 2019.

Baca: Angin Puting Beliung Melanda Panguragan Cirebon, Ini Kata BMKG

Daerah yang dilanda angin puting beliung lainnya yaitu Barru dan Wajo (Sulawesi Selatan), Klaten, Wonogiri, Cilacap (Jawa Tengah), Lombok Tengah (Nusa Tenggara Barat), serta Pangkal Pinang (Bangka Belitung).

Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, angin puting beliung biasanya terjadi ketika memasuki musim pancaroba. Waktunya pada saat siang atau sore hari.

Saat cuaca tidak menentu akibat faktor siklon tropis sepekan lalu, diakuinya ikut menjadi penyebab. Siklon itu bisa membuat suatu daerah kehilangan hujan sementara di musimnya. "Waktu awal tahun ada beberapa siklon tapi sekarang sudah tidak," katanya, Rabu, 9 Januari 2019.

Proses terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus (CB). Pada fase tumbuh itu, kata Agie, proses pengangkatan massa udara lembap sangat dominan. Adapun di dalam awan sedang terjadi arus udara yang naik ke atas dengan tekanan sangat kuat.

Advertising
Advertising

"Pada fase ini hujan belum turun karena titik air serta kristal es masih tertahan akibat arus udara naik yang lebih besar dari berat partikel-partikel tersebut," ujar Agie.

Masuk fase dewasa, terjadi perbedaan suhu permukaan bumi dan atmosfer lapisan atas yang cukup besar. Didukung oleh arus udara yang sangat kuat dari permukaan menuju sel awan CB ini, umumnya disertai juga dengan arah angin yang berbeda antara angin lapisan permukaan dan atas. "Ini menyebabkan terbentuknya pusaran angin yang merupakan semacam "penjuluran" dari bagian awan CB hingga mendekati permukaan bumi," katanya.

Pada fase ini masyarakat bisa memperhatikan gejala atau indikasi munculnya angin puting beliung. "Saat fase awan menjadi gelap, nanti ada udara dingin dan ada pusaran angin kayak belalai gajah," ujar Agie.

Setelah kondisi itu, berat titik air sudah lebih besar dari arus udara naik sehingga akan mulai terbentuk arus udara turun dan mulai terjadi hujan. "Umumnya di bagian awan CB yang lain di sebelah titik terjadinya puting beliung, terdapat hujan yang cukup signifikan dan hembusan udara dingin yang kuat," ujar Agie.

Berikutnya fase punah, yaitu tidak ada massa udara yang naik namun massa udara akan meluas di seluruh awan hingga pertumbuhan awan akan berakhir.

Simak artikel lainnya tentang angin puting beliung di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Prediksi Hujan Angin dan Petir Sepekan Ini di Jawa Barat Saat Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Prediksi Hujan Angin dan Petir Sepekan Ini di Jawa Barat Saat Arus Mudik Lebaran

Sejumlah faktor diprakirakan mendukung pembentukan awan dan hujan, seperti kondisi suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia yang relatif hangat.

Baca Selengkapnya

Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

47 hari lalu

Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

49 hari lalu

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

BMKG prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024. Cek cuaca ekstrem di daerah Anda, mewaspadai angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

58 hari lalu

Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

59 hari lalu

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

Pegadaian menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Sumedang, pada Selasa 27 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

29 Februari 2024

Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

Peneliti di BRIN ini paparkan tiga fenomena cuaca ekstrem yang dulu tak dibayangkan bakal bisa terjadi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

28 Februari 2024

Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

BMKG minta masyarakat tetap mewaspadai bencana puting beliung dan angin kencang Maret-April.

Baca Selengkapnya

Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

28 Februari 2024

Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

Bencana puting beliung bisa terjadi di Rancaekek disebutkan karena faktor perubahan iklim dan kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

27 Februari 2024

Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

Top 3 Tekno Berita Terkini dipuncaki artikel lanjutan tentang puting beliung atau tornado yang sebenarnya terjadi di Rancaekek.

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Rancaekek Tertangkap Citra Satelit Jepang Dianggap Tak Biasanya Terjadi

26 Februari 2024

Puting Beliung Rancaekek Tertangkap Citra Satelit Jepang Dianggap Tak Biasanya Terjadi

Peneliti yang sebut puting beliung Rancaekek sebagai tornado tunjukkan bukti kalau yang terjadi bukan puting beliung skala mikro yang biasanya ada.

Baca Selengkapnya