Dosen ITB Pamerkan Aplikasi Pendeteksi Badai di Arab Saudi

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 16 Januari 2019 16:14 WIB

Dosen ITB Armi Susandi. Kredit: Armi Susandi.com

TEMPO.CO, Bandung - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Armi Susandi memamerkan aplikasi pendeteksi badai Hidrometeorological Hazard Early Warning System (H-HEWS) di Arab Saudi pada Festival Janadriyah Ke-33 di Riyadh, Arab Saudi, belum lama ini.

Baca: Ilmuwan ITB Bikin Bahan Cetak 3D dari Tutup Botol Plastik
Baca: Misteri Rentetan Gempa Selat Sunda, Ini Kata Vulkanolog ITB
Baca: Kebakaran Gedung ITB Habiskan Dua Lantai

"Sistem ini dirancang untuk digabung dengan data lainnya. Misalnya data kependudukan, data rumah sakit, data sungai, data rumah, jalan dan lain-lain. Ini produk ITB dan kita membangunnya hanya dua minggu sebelum festival ini," kata Dr Armi Susandi, dalam siaran pers Direktorat Humas dan Publikasi ITB, Rabu, 16 Januari 2018.

Bencana badai yang kerap terjadi di Arab Saudi belakangan ini telah menimbulkan dampak kerugian materi dan jiwa yang cukup besar.

Dr Armi menuturkan sistem tersebut dapat memberikan informasi prediksi badai pasir, gelombang panas, hujan lebat dan cuaca ekstrem lainnya dengan tingkat keakuratan mencapai 85 persen. Hal itu menarik perhatian pengunjung dan pemerintah Arab Saudi. Sistem tersebut bisa memprediksi tiga hari ke depan per tiga jam.

Advertising
Advertising

Aplikasi tersebut dibuat Dr Armi bersama tim dan saat ini baru bisa dioperasikan lewat website (komputer). Pengembangan selanjutnya akan dibuat aplikasi khusus yang bisa digunakan di Android dan iOS. Melalui aplikasi tersebut, ITB membuka peluang kerja sama dengan Arab Saudi dalam pengaplikasiannya.

Saat ini pun, aplikasi tersebut sedang dalam proses paten HAKI dan meskipun yang dipamerkan masih berupa prototipe namun sudah berfungsi 80 persen. Bahkan saat pameran sudah diuji coba langsung.

Dia menjelaskan fitur utama dalam sistem tersebut adalah memprediksi temperatur, curah hujan, arah dan kecepatan angin, kelembaban, dan tekanan udara serta fitur warning bencana untuk potensi bencana badai pasir, angin kencang, gelombang panas, dan hujan lebat.

Menurutnya, nilai plus dari sistem yang dibuat adalah sudah memakai bahasa Arab, sehingga memudahkan orang Arab untuk menggunakannya. "Kenapa kita buatkan khusus, sebab demi mewujudkan ITB sebagai entrepreneurial university, menghilirkan produk teknologi kita sehingga dipakai oleh masyarakat," katanya.

Aplikasi tersebut dapat memprediksi badai dengan menggunakan satelit, namun nanti akan dikombinasikan dengan data lapangan setelah kerja sama terjalin. Menurutnya, aplikasi tersebut memiliki tingkat keakuratan sangat baik karena daerah Arab Saudi tidak banyak memiliki gunung dan lembah.

"Prediksi di wilayah padang pasir itu lebih gampang daripada di wilayah kepulauan. Bahkan alat itu pun bisa dikembangkan dengan sampai akurasi per kilometer. Namun perlu server yang lebih besar. Tergantung nanti permintaan dari Arab Saudi," kata dia.

Simak artikel lainnya tentang aplikasi pendeteksi badai ITB di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

5 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

14 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

1 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

2 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

2 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

2 hari lalu

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

4 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya