Kaspersky Lab Ungkap Kerentanan Industri dengan Platform IoT

Rabu, 30 Januari 2019 06:59 WIB

Internet of Things. itpro.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab telah mengidentifikasi dan mengatasi tujuh kerentanan yang tidak diketahui di ThingsPro Suite, platform IoT industri yang dirancang untuk akuisisi data sistem kendali industri atau Industrial Control Systems (ICS) dan analisis jarak jauh.

Baca: Canggihnya Pameran Cahaya Berbasis IoT Pertama di Indonesia

"Moxa adalah merek terpercaya dan tidak diragukan di dunia sistem industri. Namun, terlepas dari keahlian dan pengalaman yang dimiliki perusahaan, produk barunya memiliki sejumlah kerentanan, yang menunjukkan betapa pentingnya para pimpinan industri melakukan tes keamanan siber yang tepat," ujar peneliti keamanan dari Kaspersky Lab Alexander Nochvay, Selasa, 29 Januari 2019.

Beberapa kerentanan yang ditemukan berpotensi memungkinkan para pelaku ancaman untuk mendapatkan akses khusus ke gateway IoT industri dan menjalankan perintah berbahaya. Semua kerentanan yang diidentifikasi itu dilaporkan dan diatasi oleh pengembang platform Moxa.

Suite ThingsPro mengumpulkan data secara otomatis dari perangkat Teknologi Operasional (TO) yang berjalan di fasilitas industri, dan mengirimkannya ke cloud IoT untuk analisis lebih lanjut. Walaupun platform memudahkan integrasi dan pemeliharaan IoT, tapi juga memiliki potensi berbahaya, kecuali jika dikembangkan dan diintegrasikan dengan sistem keamanan memadai.

Advertising
Advertising

"Kami mengimbau semua pengembang produk ICS untuk bertindak secara bertanggung jawab, melakukan pemeriksaan kerentanan secara berkala, memperlakukan keamanan solusi untuk sistem industri sebagai bagian integral dan penting dari pengembangan perusahaan," kata Nochvay.

Karena solusi semacam itu berfungsi sebagai titik penghubung antara domain keamanan TI dan TO, kerentanan yang ditemukan memungkinkan pelaku kejahatan siber memperoleh akses ke jaringan industri. Dalam dua pekan, peneliti keamanan Kaspersky Lab ICS CERT telah melakukan studi prakonseptual terhadap produk tersebut, dengan menguji kerentanan yang dapat dieksploitasi dari jarak jauh.

Salah satu kerentanan paling berbahaya, Nochvay, berujar memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk mengeksekusi perintah apa pun pada gateway target IoT dari jarak jauh. Kerentanan lain memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk mendapatkan hak akses root, dan memberikan kemampuan untuk mengubah konfigurasi perangkat.

"Selain itu, eksploitasinya dapat diotomatisasi, yang artinya pelaku kejahatan siber dapat secara otomatis menyerang beberapa gateway Moxa ThingsPro IoT di perusahaan berbeda," tutur Nochvay. "Bahkan berpotensi memperoleh akses menuju jaringan industri dari organisasi tersebut."

Berita terkait

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

3 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

5 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

5 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

5 Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi dan Hoax di WhatsApp

12 hari lalu

5 Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi dan Hoax di WhatsApp

Sangat penting untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah yang efektif dalam mencegah penyebaran misinformasi di WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

21 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Mengenal Google Podcasts, Layanan yang Baru Saja Ditutup

25 hari lalu

Mengenal Google Podcasts, Layanan yang Baru Saja Ditutup

Aplikasi Google Podcast tidak bisa digunakan kembali setelah 2 April 2024

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

25 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

27 hari lalu

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

Dua prodi bidang kedokteran ITS berfokus mengembangkan ilmu medis berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya